• Senin, 22 Desember 2025

Viral..!! HRD Bilang Job Fair Cuma Ajang Pencitraan dan Formalitas, Wakil Menteri Tenaga Kerja Ngamuk

Photo Author
- Senin, 2 Juni 2025 | 10:06 WIB
Sejumlah pencari kerja dalam acara Job Fair kecewa karena tidak mendapatkan pekerjaan yang diharapkan.
Sejumlah pencari kerja dalam acara Job Fair kecewa karena tidak mendapatkan pekerjaan yang diharapkan.

Antusiasme masyarakat terhadap ajang job fair atau bursa kerja masih sangat tinggi. Ribuan pencari kerja, terutama dari kalangan muda, rela berdesakan, antre berjam-jam, bahkan sampai pingsan demi mengincar posisi yang ditawarkan perusahaan.

Namun di balik hiruk-pikuk tersebut, muncul fakta mengejutkan: sebagian besar perusahaan yang ikut serta dalam job fair sebenarnya tidak benar-benar membuka lowongan kerja.

“Job fair itu omong kosong. Sekarang cari kerja harusnya online, langsung ke website perusahaan. Job fair itu hanya ajang pencitraan dan branding dinas,” ujar seorang HRD dalam video viral di akun Instagram @folkkonoha, yang menuai beragam komentar.

Menurut sumber tersebut, sekitar 90 persen perusahaan di job fair hanya hadir sebagai formalitas, bukan untuk benar-benar merekrut pelamar kerja. Bahkan, acara ini lebih banyak dimanfaatkan oleh dinas terkait untuk memenuhi indikator kinerja atau Key Performance Indicator (KPI) mereka.

“Job fair itu kerja sama branding antara kantor dan dinas. KPI orang dinas itu tercapai kalau ada event kayak gini,” lanjutnya. Lebih lanjut, HRD itu menyebut bahwa era kejayaan job fair sebagai sarana utama rekrutmen sudah berlalu sejak tahun 2010-an. Kini, perusahaan lebih memilih platform digital dan situs pencarian kerja profesional untuk menyaring kandidat yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Kalau memang butuh karyawan, sekarang semua lewat online. Bisa filter langsung pelamar yang sesuai,” katanya.

Pernyataan tersebut menjadi peringatan bagi para pencari kerja agar tidak terlalu berharap banyak dari job fair. Mengingat jumlah peserta bisa mencapai ribuan orang, peluang untuk langsung direkrut di tempat sangatlah kecil. “Pesertanya ribuan. Jangan terlalu berharap. Yang diambil bisa dihitung jari, itu pun kalau memang ada lowongan,” ujarnya.

WAMENAKER MURKA

Pernyataan seorang staf HRD yang menyebut bahwa sebagian besar job fair hanya formalitas dan bukan benar-benar untuk mencari karyawan memicu reaksi keras dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Republik Indonesia, Immanuel Ebenezer.  

“Nah itu pernyataan yang gak bertanggung jawab, formalitas. Saya minta HRD-nya untuk segera dipecat itu,” ujar Immanuel dengan nada tegas dikutip dari video di akun X @randomable_ pada Minggu (1/6/2025). 

Immanuel juga mempertanyakan integritas dan niat baik dari penyelenggaraan job fair bila benar yang disampaikan oleh pihak HRD tersebut. Ia mengecam keras jika ada pihak perusahaan yang ikut job fair hanya untuk memenuhi kewajiban administratif.

“Kok pernyataannya kurang ajar segitu? Formalitas. Jangan bikin job fair kalau begitu,” lanjut Wamenaker “Berarti dia ngada-ngada itu. Saya mau tahu nama perusahaannya, HRD-nya siapa?.”

Tidak berhenti sampai di situ, Immanuel bahkan menyebut akan membuka investigasi bila perlu. Ia menekankan bahwa klaim seperti itu tidak bisa didiamkan karena bisa dianggap sebagai penyebaran informasi palsu yang mencederai kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah. 

“Berarti kurang ajar itu. Ya kalau seandainya butuh investigasi, kita investigasi. Makanya maksud saya, HRD-nya siapa? Jangan bikin hoaks saya,” tambah dia. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X