bisnis

Inflasi Beras: Harga per Kilogram Mencapai Rp 16.000–Rp 18.000 di Kukar

Rabu, 28 Februari 2024 | 08:41 WIB
ilustrasi beras

Jelang Ramadan, harga beras di pasaran meroket. Kenaikan ini terjadi sejak beberapa pekan terakhir. Bahkan melejit dari harga normal, sehingga kurang terjangkau masyarakat menengah ke bawah.

TENGGARONG - Seorang pedagang sembako di Pasar Tangga Arung, Nona, mengeluhkan harga beras yang terasa semakin mahal. Nona yang biasanya menjual beras eceran, kini harus berhenti sementara karena meningkatnya harga beras di agen langganannya di Samarinda.

“Ini sudah tiga mingguan naiknya, dan agen penyuplai beras kami ada di Samarinda. Sekarang kami ambil beras kemasan lima kilogram saja," jelas Nona di kiosnya, Senin (26/2).

Baca Juga: Pemerintah Gagal Antisipasi Kenaikan Harga Beras

Di kios lain yang masih menjual beras eceran, per kilo beras mencapai Rp 16.000–Rp 18.000. Harga ini meningkat dari biasanya Rp 15.000 per kilogram. Di kios Nona, kini hanya menjual beras kualitas premium kemasan 5 kilogram dari Pulau Jawa seharga Rp 85.000–Rp 90.000 per kemasan.

"Biasanya per karung itu Rp 70.000, dan ini kami ambil beras dari Jawa. Yang dari Pulau Sulawesi lebih mahal lagi," ujarnya.

Baca Juga: Kaltim Defisit Beras..!! Butuh 350 Ribu Ton, Produksi Hanya 140 Ribu Ton

Selain pedagang sembako, pedagang makanan di Tenggarong juga merasakan dampak dari harga beras yang naik. Wiwid yang setiap hari berjualan nasi bungkus harus mengurangi stok jualannya per hari. Jika dia biasa mempersiapkan hingga 4 kilogram beras per hari, kini hanya sekitar 20 porsi.

"Dulu biasa beli eceran saja (beras), sekarang beli yang kemasan 25 kilogram Rp 400 ribu. Karena rugi kalau beli yang eceran," tutupnya. (moe/qi/kri/k16)

Tags

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB