bisnis

Beda dengan Tahun Lalu, Jelang Pergantian Tahun Ini Okupansi Hotel di Balikpapan B Aja

Indra Zakaria
Selasa, 31 Desember 2024 | 11:52 WIB
DI LUAR PREDIKSI: Okupansi hotel di Balikpapan rata-rata masih berada di level 50 persen pada H-1 pergantian tahun. Berbeda dari tahun sebelumnya yang sudah di angka 90 persen. (PAKSI SANDANG PRABOWO)

 

Hingga H-1 menjelang malam pergantian tahun, okupansi hotel di Balikpapan belum menunjukkan kenaikan signifikan. Rata-rata hotel di Kota Beriman mencatatkan tingkat penghunian kamar di level 50 persen, jauh dari prediksi awal yang mengharapkan lonjakan kunjungan pada momen tersebut.

Baca Juga: Kesadaran Berlalu Lintas Jadi Fokus Utama Polda Kaltara, 50 Orang Tewas di Jalanan Kaltara

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Balikpapan Soegianto mengungkapkan, kondisi kali ini berbeda jauh dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya, pada 30 Desember banyak orang melakukan check-in untuk menghabiskan liburan akhir tahun. Namun tahun ini, angka okupansi masih di rentang 50 persen dan diprediksi tidak ada lonjakan signifikan.

Soegianto mengatakan, berbeda dengan beberapa hotel berbintang yang berada di kawasan Balikpapan SuperBlock (BSB) cenderung mendapatkan okupansi yang lebih tinggi dibandingkan dengan hotel lainnya. Ini dikarenakan kawasan tersebut terintegrasi dengan pusat perbelanjaan dan pantai.

Meski demikian, ia belum dapat memastikan apakah pada 31 Desember nanti ada perubahan signifikan dalam tingkat hunian. “Banyak tamu yang biasanya melakukan check-in pada saat-saat terakhir atau last minute, jadi kita belum bisa memastikan seperti apa kondisi okupansi pada tanggal 31 Desember,” katanya, Senin (30/12).

Pada tahun lalu, lanjut Soegianto, kondisi okupansi hotel pada periode yang sama sudah mencapai angka 90 persen. Namun, pada tahun ini, tren ini seakan terhenti, yang menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai faktor penyebabnya. Selain itu, fenomena serupa juga terjadi di beberapa daerah lainnya di Kaltim termasuk Samarinda.

Bahkan, beberapa hotel berbintang yang ada di Bali dan Surabaya juga melaporkan hal serupa, yaitu belum adanya peningkatan yang signifikan dalam tingkat hunian menjelang akhir tahun. “Bukan hanya di Balikpapan, kondisi yang sama juga terjadi di beberapa daerah lainnya di Kaltim, seperti Samarinda. Bahkan hotel-hotel di Surabaya dan Bali yang biasanya ramai di akhir tahun, tahun ini juga belum menunjukkan peningkatan yang signifikan, nah malah yang di Jogjakarta yang lebih bagus," jelasnya.

Baca Juga: APBD Kota Balikpapan 2025 Sebesar Rp4,59 Triliun Disahkan

Dari analisis sementara, ada beberapa faktor yang bisa menjelaskan fenomena ini. Salah satunya adalah perubahan pola liburan masyarakat yang lebih memilih destinasi luar negeri atau mengunjungi tempat wisata lainnya di Indonesia. "Bisa jadi, orang-orang lebih memilih untuk menghabiskan waktu liburan mereka ke luar negeri atau memilih destinasi wisata lain yang mungkin lebih menarik," ujar Soegianto.

Di samping itu, kekhawatiran juga muncul akibat adanya kebijakan dan imbauan baru dari pemerintah yang mengatur tentang kegiatan dinas. Beberapa waktu lalu, Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan imbauan agar kegiatan kementerian tidak dilakukan di hotel.

Kekhawatirannya, dinas pun akan melakukan hal serupa dan hanya mengadakan di kantor masing-masing. Hal ini tentu berpotensi berdampak pada menurunnya okupansi hotel di Kaltim, yang selama ini cukup bergantung pada kegiatan-kegiatan yang digelar oleh pemerintah, baik itu rapat, seminar, maupun konferensi.

"Jika kebijakan tersebut diteruskan, bisa jadi pendapatan hotel di Kaltim, terutama di Balikpapan dan Samarinda akan turun. Banyak kegiatan yang digelar di hotel-hotel besar di sini, baik dari pemerintah maupun swasta. Jika ini berkurang, otomatis pendapatan hotel pun akan berkurang," ungkapnya.

Namun, meskipun ada tantangan dan kekhawatiran tersebut, sektor perhotelan di Kaltim sebenarnya menunjukkan perkembangan yang positif pada 2024. Salah satu faktor pendorongnya adalah gelaran berbagai kegiatan besar yang sering diadakan di Balikpapan dan Samarinda, seiring dengan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kaltim.

Halaman:

Tags

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB