• Minggu, 21 Desember 2025

Ternyata 40 Persen Warga PPU Hanya Lulusan SD, Begini Kata Bupati PPU

Photo Author
- Sabtu, 7 Juni 2025 | 14:00 WIB
Bupati PPU, Mudiyat Noor.
Bupati PPU, Mudiyat Noor.

 

Masalah peningkatan kualitas pendidikan ini menjadi salah satu dari tiga program prioritas dari Bupati PPU, Mudyat Noor. Pasalnya, tidak sampai 50 persen warganya tercatat lulus jenjang sekolah dasar (SD). Mudyat menegaskan, setiap anak usia pelajar yang berada di Benuo Taka untuk tak putus sekolah.


"Kami sangat sedih karena saat ini berdasarkan data statistik hanya 40 persen masyarakat Kabupaten PPU lulusan SD," kata Mudyat Noor. 

Salah satu faktor tak melanjutkan pendidikan selepas lulus SD ke sekolah menengah dikarenakan ekonomi. Sehingga, banyak yang saat itu usia pelajar dan seharusnya masih berada di bangku sekolah, namun memilih berhenti alias tak melanjutkan pendidikan.

"Banyak anak-anak setelah lulus SD tidak melanjutkan sekolah karena diikutkan orangtuanya bekerja," ungkapnya. Kondisi inipun membuat data angka pelajar yang melanjutkan pendidikan dari SD ke SMP maupun SMA jomplang.

Ia bilang, fasilitas pendidikan di Kabupaten PPU sekira 100 gedung untuk SD, SMP terdapat 40 gedung, sedangkan SMA hanya 20 gedung. "Menunjukkan bahwa dari 100 gedung (kelas) di SD yang tertampung di SMP hanya sekira 30 sampai 40 kelas, begitu masuk SMA jumlahnya semakin berkurang," sebut Mudyat.

Guna meningkatkan kualitas pendidikan hingga nantinya melahirkan generasi penerus yang berdaya saing demi menyongsong Indonesia Emas 2045. Berbagai formula dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU.

Antara lain tetap melanjutkan program Kartu Penajam Cerdas sebagai bentuk kepedulian dari Pemkab PPU. Dimana nantinya diberikan bantuan berupa dana untuk membantu orangtua dalam hal pemenuhan fasilitas penunjang pendidikan anak dalam pembelajaran.

Upaya lain memperjuangkan beasiswa Gratispol dapat dirasakan seluruh mahasiswa asal Kabupaten PPU, termasuk yang tengah menempuh pendidikan di PSDKU Universitas Gunadarma yang berada di Desa Giri Mukti, Kecamatan Penajam.

"Saya sempat protes terkait ini kepada Pemprov Kaltim, bahwa penerima beasiswa seharusnya bukan berdasarkan kampusnya tetapi siapa yang kuliah di dalamnya, mereka orang Kaltim khususnya PPU. Karena tujuan Gratispol itukan bagaimana SDM di Kaltim bisa bangkit," ucapnya. 

Selain itu, Pemkab PPU juga menyiapkan beasiswa Nawasena yang akan diberikan sejak semester satu hingga delapan. Program itu diluar beasiswa Gratispol dari Pemprov Kaltim. Ia menginginkan bagaimana masyarakat Benuo Taka benar-benar dapat menikmati pendidikan. "Sehingga anak-anak tak ada putus sekolah dan bisa menikmati pendidikan hingga perguruan tinggi," tandas Mudyat.(*)

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X