Dia melanjutkan, ada dua jenis lumpuh yang disebabkan oleh Lenga' Sengkodot yakni, pertama maling lumpuh biasa tidak merasakan sakit di persendiannya, dan yang kedua mengalami lumpuh dengan sakit yang luar biasa menggerogoti di persendian tulangnya.
“Cara pengobatannya di ‘Perisu’ menggunakan Lenga Sengkodot tersebut oleh si pemilik dengan membacakan soyong/mantra tertentu biasanya ‘Perisu’ atau proses penyembuhannya menggunakan daun-daun biowo yang diolesi Lenga Sengkodot tersebut,” jelasnya.
Berikutnya adalah Lenga' Toyung atau Minyak Terung adalah minyak untuk menyembuhkan penyakit bisulan pada tubuh.
Namun, lanjutnya, Lenga Toyung atau Minyak Terung ini juga bisa membuat celaka seseorang apabila pantangannya dilanggar.
“Misalkan di suatu rumah ada menyimpan Lenga Toyung atau Minyak Terung, maka pada radius tertentu jika ada tetangga atau orang yang membakar buah terong mentah maka seseorang tersebut bisa terserang oleh pengaruh gaib Lenga Toyung tersebut. Hal itu dengan bukti pada kulit atau tubuh seseorang akan bermunculan bisul yang bernanah terus-menerus yang tidak bisa diobati secara medis, maka cara penyembuhan sama dengan cara maling terkena Lenga Sengkodot,” jelasnya.
Baca Juga: Bermain Layang-Layang, Awas Melukai Pengendara, Sudah Ada yang Kena
Selain dua minyak tadi itu, Paidah Riansyah menyebut nama Lenga' Bumbut atau Minyak Bumbut adalah minyak Paser yang berfungsi untuk menyambung tulang yang retak atau keseleo.
Lenga' Rambai Bintong atau Minyak Bintang adalah minyak Paser untuk menyembuhkan tubuh yang terluka dan yang paling ektrem Lenga Rambai Bintong bisa untuk menyambung tubuh manusia yang telah terpotong atau terpisah.
“Biasanya Lenga' Rambai Bintong atau Minyak Bintang ini bekerja pada malam hari. Kode alamnya jika bintang di langit terlihat di malam hari maka perlahan tubuh yang terpisah itu akan tersambung kembali. Ya, sejenis ilmu Rawa Rontek mungkin kalau di tanah Jawa, dan masih banyak puluhan jenis Lenga' Paser atau Minyak Paser itu. Mungkin yang saya sebutkan itu hanya yang cukup familier saja,” jelasnya. (far)
ARI ARIEF
ari.arief@kaltimpost.co.id