Di daerah yang mungkin sulit dijangkau penegak hukum atau di mana sistem pengawasan formal belum optimal, tradisi ini berfungsi sebagai mekanisme kontrol sosial yang efektif.
Di samping itu, kepercayaan terhadap kekuatan supranatural adalah bagian integral dari budaya Paser.
Baca Juga: BCT Masih Gratis, Angkot di Balikpapan Rencananya Jadi Angkutan Feeder
Minyak Paser menjadi bukti nyata dari adanya kekuatan yang tidak terlihat, namun diyakini sangat berpengaruh dalam kehidupan.
Selain itu ada penanaman moral, yang secara tidak langsung, keberadaan minyak Paser menanamkan nilai-nilai kejujuran dan rasa hormat terhadap hak milik orang lain.
Ancaman magis ini berfungsi sebagai peringatan keras bagi siapa pun yang ingin berbuat curang.
Hal lainnya adalah identitas budaya. Melalui tradisi ini juga memperkuat identitas budaya etnis Paser dan menjadi bagian dari warisan leluhur yang terus dilestarikan secara turun-temurun.
Meskipun, bagi sebagian orang di luar masyarakat Paser keberadaan minyak ini mungkin terdengar irasional, bagi masyarakat Paser sendiri, ini adalah bagian dari realitas spiritual mereka.
Efek yang terjadi pada pencuri mungkin bisa diinterpretasikan secara beragam, mulai dari faktor psikologis (efek sugesti dan rasa bersalah yang memicu penyakit) hingga penjelasan supranatural.
Baca Juga: Kandilo Plaza Akan Direvitalisasi, Fasilitas Diperbarui dan Event UMKM Disiapkan
Minyak Paser adalah contoh menarik bagaimana masyarakat adat menggunakan unsur-unsur spiritual dan kearifan lokal untuk menjaga ketertiban, melindungi sumber daya, dan melestarikan nilai-nilai budaya mereka.
Ini bukan hanya tentang sebuah ramuan, tetapi juga tentang sebuah sistem kepercayaan yang kuat dan cara hidup.
Paidah Riansyah, tokoh Lembaga Adat Paser (LAP) PPU, saat dikonfirmasi berkaitan dengan minyak ini, menambahkan minyak Paser atau Lenga' Paser bermacam jenisnya.
Ia lalu merincikan, di antaranya, Lenga' Sengkodot adalah minyak Paser untuk melumpuhkan orang yang berniat jahat atau maling tanaman di kebun maupun barang di rumah.
“Efek yang diterima oleh si pencuri adalah maling tersebut akan seketika itu lumpuh dan tulang persendiannya tidak bisa berfungsi, sehingga si maling akan mengalami lumpuh,” kata Paidah Riansyah, Minggu (1/6/2025).