PENAJAM — Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) segera merasakan perubahan signifikan dalam layanan transportasi laut, khususnya speedboat di Pelabuhan Penyeberangan Penajam. Dinas Perhubungan (Dishub) PPU tengah mengupayakan pembenahan menyeluruh demi menghadirkan layanan yang lebih aman, tertib, dan nyaman bagi penumpang.
Langkah konkret yang akan dilakukan adalah penertiban perizinan dan kelengkapan dokumen para motoris speedboat, yang direncanakan dimulai Juli 2025. Ini menjadi upaya pemerintah daerah untuk menjawab keluhan masyarakat terkait operasional speedboat yang selama ini masih dinilai kurang teratur dan berpotensi membahayakan keselamatan.
Baca Juga: Kampung Narkoba di Palangka Raya Dilalap Api, 18 Rumah Hangus
Sekretaris Dishub PPU, Sunra Satriadi, menegaskan bahwa penertiban ini bukan hanya soal administrasi, tetapi juga soal menjamin keselamatan penumpang. "Ini bukan hanya soal aturan, tapi juga soal keselamatan. Jangan cuma mau ambil untung dari penumpang tapi tidak siap dari sisi legalitas," ujarnya.
Saat ini, terdapat sekitar 52 motoris speedboat yang sudah tercatat resmi, meski diperkirakan jumlahnya sebenarnya lebih banyak karena satu motoris bisa mengoperasikan beberapa unit kapal. Ke depan, Dishub berencana membentuk organisasi khusus bagi pelaku usaha speedboat untuk memastikan koordinasi dan pengelolaan yang lebih baik.
Sosialisasi tentang pentingnya kelengkapan izin, mulai dari Surat Izin Mengemudi (SIM) motoris laut, izin trayek, hingga uji KIR kapal, telah dilakukan. Bahkan, dokumen penting seperti Pas Kecil kini digratiskan oleh KSOP, sehingga motoris seharusnya tidak menghadapi kendala biaya dalam mengurus perizinan.
Selain penertiban dokumen, Dishub juga berambisi membangun sistem layanan yang lebih profesional, termasuk pembentukan loket resmi. Dengan loket ini, penumpang bisa dengan mudah mengakses informasi jadwal dan tarif, sekaligus menghindari praktik percaloan yang selama ini merugikan.
“Ke depan, kami ingin layanan terpusat di satu loket. Penumpang tahu jadwal, harga, dan bisa menunggu dengan nyaman. Ini akan menjadi perubahan besar bagi layanan transportasi laut di Penajam,” kata Sunra.
Perbaikan ini diharapkan menjadi titik balik bagi mobilitas warga PPU, yang sangat bergantung pada layanan speedboat untuk aktivitas sehari-hari. Meski fasilitas fisik di pelabuhan belum sepenuhnya sempurna, perubahan pada sistem layanan diharapkan dapat segera dirasakan.
“Kita mulai dari yang sederhana dulu, penertiban dokumen, lalu membangun sistem layanan yang tertib. Pelan-pelan tapi pasti, agar masyarakat bisa merasakan perubahan nyata,” tutup Sunra.
Dengan langkah ini, harapan besar tertuju pada terwujudnya transportasi laut yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat Penajam Paser Utara. (*)