Sementara itu, harga ikan bandeng justru menurun, menunjukkan bahwa dinamika pasar di sektor perikanan sangat sensitif terhadap faktor spesifik seperti kondisi cuaca yang memengaruhi hasil tangkapan harian atau jalur distribusi.
Baca Juga: Dispora Kaltim Tetapkan Standar Bonus untuk Atlet Juara Nasional dan Internasional
Sementara itu, tepung terigu (curah) juga mengalami kenaikan 3,44 persen menjadi Rp 10.000, yang bisa disebabkan oleh faktor pasokan dari produsen atau rantai logistik.
Di tengah kenaikan pada beberapa komoditas, sejumlah bahan pokok lain justru mengalami penurunan harga. Penurunan paling signifikan terjadi pada ikan bandeng sebesar 5,19 persen atau Rp 1.567 menjadi Rp 28.600 per kilogram.
“Penurunan harga ini dapat dipahami sebagai hasil dari pasokan yang melimpah, kemungkinan besar dari hasil panen tambak ikan setempat yang sedang meningkat,” kata Mulyono.
Dia melanjutkan, komoditas bumbu dapur juga mengalami penurunan harga. Bawang merah turun 2.78 persen menjadi Rp 58.333 per kilogram, sementara bawang putih bonggol turun 1.96 persen menjadi Rp 41.667 per kilogram.
Penurunan harga pada kedua komoditas ini, kata dia, di samping penurunan harga cabai merah keriting (-5,17 persen) dan cabai rawit merah (-2,50 persen), menunjukkan bahwa pasar PPU cukup dinamis dan tidak hanya bergerak satu arah.
Kondisi ini mencerminkan bekerjanya mekanisme penawaran dan permintaan, di mana surplus pasokan di tingkat distributor atau petani dapat langsung tercermin pada harga pasar eceran. (far)
ARI ARIEF
ari.arief@kaltimpost.co.id