penajem-paser-utara

Dari Kisah-Kisah Leluhur Paser, IKN di Sepaku Sudah Diramalkan Sejak Puluhan Tahun Lalu

Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:25 WIB
Paidah Riansyah (ISTIMEWA)

PROKAL.CO, PENAJAM-Pemerhati budaya dan sejarah Paser, Paidah Riansyah, yang juga pengurus Lembaga Adat Paser (LAP) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), mengatakan kisah-kisah tradisional masyarakat Paser ternyata menyimpan ramalan yang relevan dengan masa kini. 

Cerita-cerita yang telah diturunkan secara lisan dari generasi ke generasi ini, seolah menjadi penanda bahwa wilayah mereka akan menjadi pusat pemerintahan yang besar, jauh sebelum wacana pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) mencuat.

Baca Juga: Polres PPU dan Bulog Gelar Gerakan Pangan Murah, Harga Beras Lebih Terjangkau, Ini Waktu dan Lokasinya

Paidah merinci, beberapa narasi yang paling terkenal dalam tradisi lisan Paser di antaranya adalah Legenda Putri Petung dan Kerajaan Sadurangas. 
 
Kisah ini mengisahkan tentang Ratu Putri Petung, pemimpin pertama Kerajaan Sadurangas yang kelak menjadi Kesultanan Paser. 
 
Uniknya, Putri Petung dipercaya lahir dari sebatang bambu, atau petung, yang memberinya nama. 
 
Ia memimpin kerajaannya selama 51 tahun dan dikenang sebagai sosok yang berani, bahkan berjuang melawan penjajah Belanda. 
 
Cerita ini bukan hanya dongeng, tetapi juga bagian penting dari sejarah dan asal-usul suku Paser serta kerajaan mereka.

Berikutnya, papar Paidah, adalah asal-usul nama Penajam yang kini menjadi nama kecamatan dan merupakan ibu kota Kabupaten PPU. 
 
Kisah ini, kata dia, menjelaskan bagaimana nama Penajam berasal dari kebiasaan leluhur Paser. 
 
Baca Juga: Job Fair di Kabupaten PPU Sediakan 1.104 Lowongan Kerja, Cuma Dua Hari
 
Dahulu, sebelum bepergian, masyarakat Paser sering mengasah senjata mereka di sebuah batu. 
 
Tujuan utama mereka adalah untuk bersiap menghadapi ancaman bajak laut yang kerap beroperasi di Teluk Balikpapan. 
 
Lokasi tempat mereka menajamkan senjata inilah yang kemudian dikenal dengan nama Penajam, yang artinya menajamkan.  
 
Batu bersejarah tersebut bahkan masih bisa ditemukan hingga hari ini di wilayah Penajam.

Paidah Riansyah yang aktif mendokumentasikan segala macam berkaitan dengan masyarakat adat Paser itu, mengungkapkan, yang paling menonjol, bahwa para tetua Paser memiliki cerita yang mereka sebut sempuri atau ramalan. 
 
Baca Juga: Lomba Melamun di Desa Muara Kaman Ulu Ramai, Pemdes Setempat Rencanakan Jadi Agenda Rutin
 
Dalam sempuri ini, wilayah Paser disebut-sebut akan menjadi pusat ibu kota yang makmur di masa mendatang. 
 
Pengumuman bahwa PPU terpilih sebagai lokasi IKN seperti saat ini seakan-akan mengonfirmasi kebenaran ramalan yang telah beredar secara lisan di kalangan suku Paser selama berabad-abad.

“Kisah-kisah ini menunjukkan bahwa tradisi lisan Paser tidak hanya berfungsi sebagai hiburan. Lebih dari itu, narasi-narasi ini mengandung nilai-nilai budaya, sejarah, dan bahkan ramalan yang membentuk identitas serta karakter masyarakat di Penajam Paser Utara,” kata Paidah Riansyah, mengakhiri percakapannya dengan Kaltim Post, Kamis, 13 Agustus 2025. (far)

ARI ARIEF
ari.arief@kaltimpost.co.id

Tags

Terkini