Oleh Dahlan Iskan
Semula mendebarkan. Jadinya jadi-jadian. Partai penguasa seperti dapat durian runtuh: pencalonan Putri Ubol dinyatakan tidak sah.
Bahkan partai yang mencalonkannya dicoret: Thai Raksa Chart. Dianggap melanggar UU. Kok berani mencalonkan keluarga kerajaan.
Putri Ubolratana adalah kakak raja Thailand sekarang: Vajiralongkorn Bodindradebayavarangkun. Yang bergelar Rama X.
Lebih dari itu. Semua caleg dari partai itu kena hukuman. Tidak boleh ikut pemilu. Pun seandainya pindah partai.
UU pemilu di sana mengatakan: seorang caleg harus minimal 90 hari menjadi anggota partai yang mencalonkan. Padahal pemilunya tanggal 24 Maret depan. Hari ini loncat partai pun tidak nututi.
Semula penguasa sudah panas dingin. Kedatangan Putri Ubol ke KPU sudah jadi kampanye. Belum lagi dukungan rakyat kecil. Yang tidak suka penguasa. Terutama di wilayah Thailand Utara.
Semula pencalonan Putri Ubol dianggap siasat jitu oposisi. Dikira tidak melanggar UU. Putri Ubol sudah berstatus rakyat biasa. Sejak melepaskan haknya menjadi Princess. Pilih mengawini pacarnya. Teman kuliahnya di MIT Boston. Yang mahasiswa bule.
Ternyata Putri Ubol tetap dianggap keluarga kerajaan. Yang harus tidak terlibat politik.
Oposisi berantakan. Hancur. Berkeping. Kini penguasa militer hampir pasti menang. Di Pemilu yang tinggal satu bulan lagi.
Memang masih ada nama besar yang muncul. Dari partai Demokrat. Namanya mungkin Anda belum lupa: Abhisit Vejjajiva. Yang ganteng itu. Yang pernah menjadi perdana menteri Thailand termuda. Tahun 2008 lalu.