• Senin, 22 Desember 2025

Tit-for-Tat

Photo Author
- Minggu, 10 Maret 2019 | 09:53 WIB

 

Oleh Dahlan Iskan

 

Dua orang ini. Carlos Ghosn dan Sabrina Meng. Nissan dan Huawei. Terus jadi pusat perhatian dunia.

Ghosn akhirnya dikeluarkan dari tahanan. Hari ini atau besok. Dan Huawei menggugat pemerintah Kanada. Beserta instansi yang menahan Sabrina. Bos besar raja telkom dunia itu.

Tidak sia-sia Ghosn mengganti pengacaranya. Dua kali mengacara lama minta Ghosn ditahan luar. Sia-sia. Padahal sudah disertai tawaran: jaminan berapa pun besarnya. Pun mau dipasangi gelang digital di kakinya.

Pengacara baru, Junichiro Hironaka, sekali saja ajukan permintaan serupa. Langsung dikabulkan. Dengan jaminan 1 miliar Yen. Sekitar 120 miliar rupiah.

Ghosn terus menyangkal tuduhan korupsi. CEO Nissan ini adalah penyelamat perusahaan. Dari kebangkrutannya. Menjadi perusahaan mobil yang kembali berjaya.

Ghosn menilai perkaranya ini kriminalisasi. Karena Nissan tidak ingin perusahaannya dimerger total. Yang dibidani Ghosn itu. Tiga jadi satu: Renault, Nissan dan Mitsubishi.

Sangat jarang pengadilan Jepang mengabulkan permintaan seperti itu. Jaminan uang biasanya diabaikan. Tapi pengacara baru Ghosn ini memang terkenal. Dengan julukan garang: The Razor.

Sang pengacara bahkan bertekad sudah. Akan membongkar kriminalisasi itu. Yang sampai membuat juru selamatnya justru ditahan itu.

Pengacara Huawei juga sudah bulat: mengajukan dua gugatan sekaligus. Untuk Kanada dan Amerika Serikat.

Alasannya juga kriminalisasi. Yakni campur tangan politik dalam hukum. Bahkan yang gugatan ke Amerika ditambah: soal blokade produk teknologi.

Rupanya tit-for-tat juga terjadi di bidang hukum. Yang semula  hanya terjadi di perang dagang. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X