BALIKPAPAN-Sebanyak 12 unit rumah di RT 37, Perumahan Polda, Jalan Soekarno-Hatta Kilometer 7, Graha Indah, Balikpapan Utara rusak berat akibat pergerakan tanah.
Salah satu korban, Nani, mengaku tanah di blok 8 dan 9 sudah mulai bergeser sejak sebelum Natal, tepatnya 22 Desember 2023.
Saat itu, retakan kecil mulai muncul di teras rumah Nani. “Saya memang baru saja memperbaiki lantai teras dua minggu sebelumnya. Tiba-tiba tanggal 22 itu (Desember) muncul retakan kecil,” kata Nani.
Bukannya berhenti, retakan justru bertambah lebar. Puncaknya pada 1 Januari 2024 kemarin. Teras rumahnya retak dan amblas.
Retakan itu memanjang dari teras depan hingga merusak dinding ruang tamu. Kedalaman retakan bahkan disebut Nani lebih dari 1 meter.
Meski tak aman ditinggali, Nani mengaku masih enggan pindah. Ia juga masih pikir-pikir tawaran untuk tinggal di rumah sewa.
“Memang ada informasi akan diberi santunan untuk sewa rumah. Tapi saya berat meninggalkan rumah, untuk sementara ini masih bisa ditinggali,” katanya.
Nani yang tinggal bersama suami dan satu anaknya ini mengaku berat lantaran punya usaha pembuatan kue di rumah. “Saya masih bingung,” tuturnya.
Warga lain, Hopni juga mengalami nasib serupa, hampir separuh bangunan rumahnya amblas akibat pergerakan tanah.
Kondisi ini memaksa pria yang berdinas di Satbrimob Polda Kaltim ini membawa 7 anggota keluarganya mengungsi ke tempat lebih aman.
“Sementara mengungsi dulu. Karena memang tidak aman,” katanya.
Selain Nani dan Hofni, Cesilia juga jadi salah satu korban. Rumah yang dia tinggali bersama ibu dan bapaknya nyaris terbelah dan tak mungkin ditinggali lagi.
“Saya baru satu tahun tinggal di sini, rumah juga baru diperbaiki. Tapi demi keamanan kami sementara akan tinggal di rumah saudara,” kata dia.
