BANJARBARU - Meski menghambat sejumlah kegiatan pembangunan, namun langkah refocusing anggaran untuk penanganan bencana yang dilakukan Pemprov Kalsel dianggap bagus dalam rangka pemulihan ekonomi.
"Fokus anggaran melalui refocusing untuk penanganan bencana Kalsel sangat strategis dalam rangka pemulihan ekonomi daerah," kata Pakar Ekonomi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Prof Dr. Alim Bachri.
Apalagi jika anggaran hasil refocusing juga digunakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir yang melanda Kalsel, menurut Alim hal itu diharapkan kembali membangkitkan kehidupan masyarakat.
Namun dia mengungkapkan, kebijakan pemerintah yang memilih untuk merefocusing anggaran perlu mendapatkan dukungan dari masyarakat secara luas. "Sehingga pelaksanaannya berjalan dengan lancar demi kepentingan masyarakat Banua," ungkapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan akhirnya memutuskan merefocusing anggaran. Ini dilakukan demi menambah keuangan untuk mengantisipasi bencana yang tidak terduga.
"Nanti ada beberapa anggaran kegiatan yang direfocusing untuk mencukupi belanja tak terduga. Karena kita masih menghadapi ancaman banjir, karhutla dan lainnya yang tidak bisa diprediksi," kata Pj Gubernur Kalsel Safrizal ZA.
Dia mengaku sudah meminta Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) untuk mengevaluasi kegiatan apa saja yang perlu direfocusing. "Jadi berapa anggaran yang direfocusing belum diputuskan, karena masih dievaluasi. Kegiatan yang belum prioritas saya kira nanti bisa dialihkan ke yang lebih penting," paparnya.
Selain Pemprov Kalsel, Safrizal menyampaikan, dirinya juga meminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk melakukan refocusing anggaran. "Karena ini juga dalam rangka mendukung program pasca bencana banjir," ucapnya.
Sama dengan pemprov, dia menyebut, pemerintah kabupaten/kota juga bakal mengevaluasi berapa anggaran yang direfocusing, sesuai dengan kebutuhan masing-masing daerah. "Nanti mereka (para pemerintah daerah) akan melaporkan ke kami, terkait berapa anggaran yang direfokusing," sebutnya.
Sementara itu, SKPD lingkup Pemprov Kalsel saat ini tengah disibukkan untuk mendata kegiatan apa saja ditunda agar anggarannya bisa dialihkan.
Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Kalsel misalnya, hingga kemarin (7/3) masih mencari-cari kegiatan yang dapat mereka tunda dulu. "Kami masih menyisir, sepertinya hanya bisa sekitar 1,5 persen anggaran kami yang bisa direfocusing," beber Kepala Dinas TPH Kalsel, Syamsir Rahman.
Di sisi lain, Dinas PUPR Kalsel memilih menunda pelaksanaan kajian pembangunan jalan menuju calon ibu kota negara (IKN) demi bisa merefocusing anggaran.
Kepala Bidang Bina Marga pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, Yasin Toyib mengatakan, kajian jalan menuju calon IKN atau Kalsel ke Kabupaten Penajam Utara (PPU), Kalimantan Timur rencananya dilakukan tahun ini. Namun, adanya refocusing anggaran kegiatan ini terpaksa ditunda.
"Nilainya sekitar Rp1 miliar. Sudah ada konsultannya, tapi karena ada pengalihan anggaran maka kita batalkan dulu. Kalau tahun depan ada anggarannya, baru bisa kita laksanakan," katanya.