“Ini memang dilema yang tidak mudah dihadapi,” ujarnya. “Tapi pemangku kebijakan bisa berhitung. Mana yang risikonya lebih rendah untuk masyarakat,” tambahnya.
Dalam konteks penanganan pandemi, artinya menyelamatkan nyawa manusia dari bahaya virus. Selain itu, lebih cepat pandemi terkendali, maka semakin lekas pula pemulihan ekonomi bisa dimulai.
Sebaliknya, jika terus dipenuhi keraguan dan terlalu longgar, maka keadaan akan begini-begini saja. Menjadi berlarut-larut.
Dampak terdekat, tingkat kesakitan dan angka kematian yang terus bertambah.
“Ongkos ekonomi yang ditanggung pemerintah, pengusaha dan masyarakat akan semakin besar akibat berlarutnya pandemi. Sementara ongkos kesehatan yang terburuk adalah kehilangan nyawa yang tidak bisa digantikan," tutupnya. (war/fud/ema)