Ke depan, kunjungan ke kampung wisata di Kota Banjarmasin takkan lagi gratis. Para wisatawan akan ditarik bayaran. Tak apa-apa, asalkan sepadan.
***
BANJARMASIN - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menginginkan, selain ditata, kampung wisata bukan hanya untuk dinikmati begitu saja. Tapi bisa dikelola dan memberikan manfaat berupa kesejahteraan bagi warganya.
Kemudian, agar potensi besar di kawasan kampung wisata bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Salah satu kampung wisata yang mulai mensimulasikannya adalah Kampung Wisata Sungai Biuku. Sabtu (25/12) tadi, Ibnu mengecek langsung kesiapannya.
"Ini upaya pemko menghidupkan destinasi wisata. Apalagi kawasan Sungai Biuku ini sudah ditetapkan di antara 10 destinasi baru pariwisata di Banjarmasin. Khususnya, kawasan yang bernuansa alami," ucapnya.
"Kelompok sadar wisata (pokdarwis) sudah terbentuk. Mereka sangat giat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata juga sudah membina mereka," tambahnya.
"Dan atas pendampingan dari staf muda wali kota, masyarakat turut dilibatkan dalam mengelola tempat wisatanya," lanjutnya.
Diketahui, untuk masuk kawasan Kampung Wisata Sungai Biuku yang berlokasi di Kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmawin Utara itu, wisatawan nantinya mesti membayar tiket Rp15 ribu.
Semahal itu? Tunggu dulu. Dengan membayar Rp15 ribu, wisatawan bisa mendapatkan berbagai pelayanan.
Mulai dari suguhan es cendol, kue lempeng, hingga menyusuri Sungai Biuku sepanjang 300 meter dan berarus tenang dengan menggunakan sampan.
Sedangkan bagi Ibnu, Rp15 ribu terbilang murah alias terjangkau.
Akan tetapi, ditekankan Ibnu, sebagai konsekuensi dari berbayar, maka kawasan harus dikelola secara profesional dan baik.
"Kebersihan, kehigienisan, kesehatan dan keamanannya, itu garansi yang diberikan oleh pokdarwis di sini. Membayar Rp15 ribu setara dengan apa yang diperoleh," tekan Ibnu.