• Senin, 22 Desember 2025

Debitur di Kaltim Tak Sia-siakan Program Restrukturisasi Kredit

Photo Author
- Kamis, 29 April 2021 | 13:15 WIB

Program restrukturisasi kredit benar-benar dimaksimalkan para debitur yang terdampak pandemi corona. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim mencatat hingga Desember 2020 ada 62.011 debitur melakukan restrukturisasi kredit di perbankan dengan nilai mencapai Rp 6,9 triliun. Sedangkan di perusahaan pembiayaan ada 65.919 debitur dengan total outstanding sebesar Rp 3,42 triliun.

 

SAMARINDA - Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan, sampai akhir Desember 2020 ada sebanyak 173.471 rekening debitur bank umum yang terdampak Covid-19 di Kaltim. Dengan nominal mencapai Rp 18,7 triliun. Dari total debitur terdampak tersebut, sebanyak 62.011 debitur atau 35,75 persen telah disetujui untuk diberikan relaksasi kredit dengan nominal Rp 6,9 triliun.

“Dari jumlah tersebut, Rp 2,9 triliun berasal dari sektor UMKM. Jumlahnya mencapai 46.464 rekening debitur,” ungkapnya, Rabu (28/4). Sementara untuk non-UMKM, realisasi restrukturisasi kredit mencapai Rp 3,9 triliun yang diberikan kepada 15.547 rekening debitur.

Jika dilihat dari jumlah debitur yang diberikan stimulus, ada kecenderungan menurun dari sisi nominal sebesar minus 12,71 persen. Hal itu disebabkan pelunasan atau pembayaran angsuran sehingga outstanding kredit terus berkurang. “Sama seperti awal pandemi, kebanyakan debitur yang paling terdampak berasal dari perdagangan besar dan eceran, mencapai 99.264 rekening. Dengan nominal Rp 8,54 triliun.

Menurutnya, dari debitur yang terkena dampak tersebut, sebanyak 43.802 rekening atau 44,13 persen telah mengajukan dengan nominal Rp 3,76 triliun. Tak hanya perbankan, perusahaan pembiayaan juga memberikan stimulus kredit.

Untuk perusahaan pembiayaan sampai akhir Desember, dari total 71 multifinance yang ada di Kaltim, tercatat sebanyak 75.421 rekening debitur terdampak. Dengan outstanding mencapai sebesar Rp 4,47 triliun. Dari total debitur terdampak tersebut, sebanyak 65.919 debitur atau 87,40 persen telah disetujui untuk diberikan relaksasi pembiayaan. Dengan nominal sebesar Rp 3,42 triliun.

Tren jumlah debitur yang diberikan stimulus atau debitur existing dengan pembiayaan berulang maupun debitur baru mengalami peningkatan. Namun tidak terlalu signifikan. Peningkatan itu sebesar 11,94 persen. Dari sisi nominal meningkat 9,96 persen. “Industri perbankan maupun perusahaan pembiayaan saat ini dalam kondisi stabil dan terjaga,” tegasnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, realisasi anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) per 16 April 2021 mencapai Rp 134,07 triliun atau setara dengan 19,2 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 699,43 triliun.

“Secara keseluruhan, realisasi PEN mencapai 19,2 persen dari pagu Rp 699,43 triliun,” ujar Airlangga yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dalam keterangannya, Selasa (27/4).

Ia memaparkan, realisasi anggaran PEN per Maret 2021 mengalami kenaikan sebesar 19,2 persen dibandingkan periode sama bulan sebelumnya yang sebesar Rp 24,36 triliun.

Airlangga merinci, untuk sektor kesehatan, dari pagu Rp 175,52 triliun realisasinya Rp 18,59 triliun atau 10,6 persen. Bidang perlindungan sosial dari pagu Rp 150,88 triliun realisasinya Rp 47,92 triliun atau 31,8 persen. Sedangkan untuk program prioritas dari pagu Rp 125,17 triliun realisasinya Rp 14,90 triliun atau 11,9 persen.

Sementara itu, untuk dukungan UMKM dan korporasi, Menko Airlangga menyebut dari pagu Rp 191,13 triliun realisasinya sebesar Rp 37,71 trilun atau 19,7 persen. Terakhir untuk insentif usaha, dari pagu Rp 56,7 triliun realisasinya 14,95 triliun atau 26,4 persen.

Sementara, pengamat kebijakan publik Trubus Rahadiansyah menilai, realisasi anggaran yang telah mencapai 19 persen di kuartal I tahun 2021 menunjukkan upaya pemerintah dalam penanganan pandemi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X