• Senin, 22 Desember 2025

Stabilitas Keuangan Korporasi Meningkat

Photo Author
- Sabtu, 17 September 2022 | 11:03 WIB
Ricky P Gozali
Ricky P Gozali

STABILITAS keuangan korporasi Kaltim pada Triwulan II 2022 mengalami kenaikan, sejalan dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi pada lapangan usaha utama. Hal tersebut tecermin dari peningkatan kinerja penyaluran kredit, dan dana pihak ketiga (DPK) korporasi di tengah non performing loan (NPL) yang mengalami perbaikan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Ricky P Gozali mengatakan, peningkatan penyaluran kredit korporasi Kaltim turut mendorong perbaikan kondisi dunia usaha di Kaltim, yang sejalan masih tingginya harga komoditas utama Kaltim. Melalui peningkatan penyaluran kredit, korporasi akan cenderung dapat memanfaatkan likuiditas yang lebih baik, sehingga mendorong peningkatan kinerja produksi usaha di setiap sektor masing-masing. 

Meningkatnya kinerja kredit korporasi Kaltim turut didukung oleh harga komoditas yang masih berada pada level yang relatif tinggi, yang berdampak pada membaiknya profit usaha korporasi di Kaltim. Selain itu, membaiknya kinerja korporasi Kaltim didukung oleh kondisi Covid-19 di Kaltim yang semakin terkendali di tengah berbagai kebijakan pelonggaran mobilitas masyarakat.

“Membaiknya kinerja korporasi utama Kaltim sejalan dengan meningkatnya stabilitas sistem keuangan korporasi baik dari sisi DPK maupun pembiayaan,” jelasnya, Jumat (16/9).

Kinerja DPK korporasi Kaltim tumbuh lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya. Peningkatan tersebut utamanya disebabkan peningkatan pada giro dan tabungan di tengah deposito yang masih tumbuh positif meskipun melambat dibandingkan triwulan sebelumnya. Sementara itu, penyaluran kredit korporasi Kaltim tumbuh 33,97 persen (yoy) atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 23,65 persen (yoy).

Tumbuhnya kredit korporasi Kaltim utamanya bersumber dari peningkatan kredit di sektor pertambangan, industri pengolahan dan pertanian yang masih tumbuh positif dan meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Peningkatan kinerja DPK korporasi Kaltim bersumber dari meningkatnya pertumbuhan giro dan tabungan.

Kinerja DPK korporasi Kaltim tumbuh sebesar 90,30 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 70,78 persen (yoy). “Berdasarkan kelompok pembentuknya, giro dan tabungan tumbuh masing-masing sebesar 106,90 persen (yoy) dan 38,84 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya masing-masing sebesar 74,50 persen (yoy) dan 78,45 persen (yoy),” katanya.

Sementara itu, pertumbuhan DPK korporasi yang lebih tinggi tertahan melambatnya pertumbuhan deposito dibandingkan triwulan sebelumnya, yakni dari 78,45 persen (yoy) menjadi 70,38 persen (yoy). Adapun berdasarkan pangsanya, DPK korporasi Kaltim didominasi oleh giro dengan pangsa 67,97 persen, diikuti deposito dan tabungan masing-masing sebesar 25,28 persen dan 6,75 persen.

“Kredit korporasi menunjukkan peningkatan seiring dengan kinerja perekonomian pada sektor utama Kaltim yang tumbuh positif,” ungkapnya.

Kredit korporasi Kaltim tumbuh 33,97 persen (yoy) atau lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar 23,65 persen (yoy). Pertumbuhan kredit korporasi Kaltim bersumber dari peningkatan kredit utamanya di sektor pertambangan sebesar 106,16 persen (yoy), lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 70,50 persen (yoy).

Lebih lanjut, kredit di sektor industri pengolahan dan pertanian juga melanjutkan tren positif dan meningkat dibanding triwulan sebelumnya. Kinerja kredit pada kedua sektor tersebut masing-masing mencapai 38,87 persen (yoy) dan 40,99 persen (yoy) setelah pada triwulan sebelumnya tumbuh sebesar 31,50 persen (yoy) dan 35,15 persen (yoy).

Sementara itu, risiko pembiayaan pada kredit korporasi masih berada dalam level yang rendah serta mengalami perbaikan yakni menjadi 2,91 persen, lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang sebesar 3,78 persen. Peningkatan tersebut sejalan dengan perbaikan risiko kredit pada hampir seluruh sektor utamanya, pada sektor utama Kaltim seperti pertambangan dan industri pengolahan.

“NPL sektor pertambangan membaik menjadi 0,67 persen atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,89 persen. Sementara itu, NPL sektor industri juga mengalami perbaikan meskipun masih sedikit berada di atas threshold menjadi 8,32 persen atau lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 10,06 persen,” pungkasnya. (ndu/k8)

Catur Maiyulinda

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X