• Minggu, 21 Desember 2025

Relaksasi Ekspor Produk Kehutanan, Luas Penampang Produk Kayu Diperluas dan Pelaku UKM Disubsidi

Photo Author
- Senin, 3 Juli 2023 | 23:35 WIB
PENYUMBANG DEVISA: Pekerja melakukan proses produksi di pabrik mebel di kawasan Sidoarjo, Jatim, beberapa waktu lalu. Kemendag berupaya menggenjot ekspor produk pertanian dan kehutanan.
PENYUMBANG DEVISA: Pekerja melakukan proses produksi di pabrik mebel di kawasan Sidoarjo, Jatim, beberapa waktu lalu. Kemendag berupaya menggenjot ekspor produk pertanian dan kehutanan.

JAKARTA – Produk pertanian dan kehutanan mendapat perhatian Kementerian Perdagangan (Kemendag). Terutama kinerja ekspornya. Sebab, dua sektor itu merupakan produk ekspor utama Indonesia setelah bahan bakar mineral, lemak dan minyak, besi dan baja, bijih logam, serta alas kaki.

’’Guna mendorong kinerja ekspor, Kementerian Perdagangan telah melakukan berbagai langkah strategis, antara lain, dengan memberikan relaksasi kebijakan terhadap jenis produk,” ujar Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga pada Sabtu (1/7).

Wamendag menjelaskan, untuk produk kayu S4S (surfaced on 4 sides), E2E (eased 2 edges), dan E4 (eased 4 edges), pada 15 Juli 2023–14 Juli 2024 diberi relaksasi luas penampang. Dari sebelumnya yang dapat diekspor maksimal 10 ribu mm2 menjadi 15.000 mm2. Selain itu, difasilitasi subsidi pembiayaan pengurusan laporan surveyor (LS) untuk pelaku usaha kecil dan menengah (UKM).

Jerry juga menyampaikan, Kementerian Perdagangan telah menerbitkan Permendag Nomor 16 Tahun 2021 tentang Verifikasi atau Penelusuran Teknis di Bidang Perdagangan Luar Negeri dan Permendag Nomor 19 Tahun 2021 tentang Kebijakan dan Pengaturan Ekspor. Dalam peraturan tersebut, kegiatan barang ke luar negeri, termasuk produk industri kehutanan, wajib dilakukan verifikasi atau penelusuran teknis oleh surveyor independen yang memenuhi ketentuan dan telah ditetapkan menteri perdagangan.

’’Dalam hal ini, kami mengapresiasi PT Sucofindo sebagai surveyor dalam melakukan verifikasi/penelusuran teknis untuk penerbitan laporan surveyor (LS) guna memastikan bahwa produk yang akan diekspor sesuai dengan ketentuan kriteria teknis sehingga dapat mencegah terjadinya penyimpangan kriteria teknis produk industri kehutanan,” beber Jerry.

Wamendag menambahkan, negara tujuan utama ekspor produk industri kehutanan Indonesia adalah Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Australia, Vietnam, Taiwan, dan Filipina.

Menurut dia, menggenjot ekspor ke negara tujuan utama tersebut harus dilakukan secara sungguh-sungguh, tepat, dan sistematis. Peningkatan akses pasar utama penting dilakukan melalui penguatan fasilitasi dan informasi ekspor yang mencakup promosi, penjajakan bisnis, serta penguatan perdagangan.

’’Perwakilan perdagangan yang tersebar di beberapa negara (Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center) dapat diberdayakan untuk mempromosikan komoditas ekspor Indonesia,’’ ujarnya.

Sementara itu, Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyatakan bahwa peluang masuk ke pasar global terhadap produk mebel dan kerajinan nasional masih terbuka lebar. Ketua Presidium HIMKI Abdul Sobur menyatakan, maraknya pembangunan diproyeksikan akan menciptakan permintaan yang cukup besar pada produk mebel dan kerajinan nasional. ’’Meskipun kondisi perekonomian dunia belum pulih akibat kondisi geopolitik, ternyata permintaan terhadap produk mebel dan kerajinan masih terus tumbuh,’’ ujarnya.

Terkait target ekspor produk mebel dan kerajinan nasional pada 2024, Abdul menyebutkan bahwa pemerintah menetapkan senilai USD 5 miliar. Pada 2021, realisasi ekspor mencapai USD 3,47 miliar. Dengan demikian, dalam sisa tahun ke depan untuk mencapai USD 5 miliar pada 2024, pertumbuhan yang harus dicapai adalah rata-rata 13,41 persen per tahun. (agf/c12/dio)

 

Ekspor Produk Kayu Berdasar Negara Tujuan (4 Tertinggi)

 

Negara Kontribusi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X