• Minggu, 21 Desember 2025

Destinasi Wisata Dituntut Terus Berbenah

Photo Author
- Rabu, 24 Januari 2024 | 11:40 WIB
Kawasan Lahan Basah Mesangat-Suwi menjadi potensi ekowisata berkarakter Kaltim. (IST/DDPIKALTIM)
Kawasan Lahan Basah Mesangat-Suwi menjadi potensi ekowisata berkarakter Kaltim. (IST/DDPIKALTIM)

SAMARINDA - Potensi pariwisata Bumi Etam sangat besar karena memiliki banyak objek wisata, baik budaya, bahari, danau, hingga arung jeram. Namun, keberadaannya harus terus ditingkatkan untuk menunjang Ibu Kota Nusantara (IKN). Terutama, infrastruktur dan aksesnya harus dipermudah.

Sekretaris Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menjelaskan, keberadaan IKN di Kaltim mendukung peningkatan pengembangan wisata di Benua Etam. Tak terkecuali yang dimiliki Kutai Timur, yakni Kawasan Lahan Basah Mesangat-Suwi. Ini sebuah potensi ekowisata yang berkarakter Kaltim yang patut dikenali oleh masyarakat yang datang di Kaltim.

Untuk itu, Pemerintah Kaltim mengapresiasi rencana aksi Pengelolaan Kawasan Ekosistem Penting Lahan Basah Mesangat-Suwi di Kutai Timur tahun 2024-2028 yang disusun oleh Lembaga Mitra Lingkungan Kalimantan (LEMILKA) untuk Forum Pengelolaan Kawasan Ekosistem Penting Lahan Basah Mesangat-Suwi (KEP-LBMS).

“Saat ini, memang kita masih terus memetakan di sekitar IKN, wisata-wisata ekowisata apa saja yang menjadi unggulan Kaltim. Tidak hanya di kabupaten PPU atau Kukar, namun seluruh kabupaten di Kaltim potensial. Nah, saya melihat destinasi ini sangat potensial berciri khas karakter Kaltim,” katanya, Senin (22/1).

Dia menjelaskan, hadirnya IKN maka Kawasan Lahan Basah Mesangat-Suwi menjadi potensi ekowisata berkarakter Kaltim dan mempunyai keanekaragaman hayati. Mesangat-Suwi diyakini bisa dibuatkan paket wisata, juga foto-foto, susur sungai, untuk menyapa Buaya Badas. Termasuk melihat Bekantan dan melihat nilai ekologi dari Mesangat-Suwi.

Selain itu, desa-desa di wilayah Kecamatan Mesangat-Suwi yang berkenaan dengan sumber keanekaragaman hayati, sehingga potensial segera dibentuk kelompok sadar wisatanya.

“Kawasan esensial atau ekosistem penting Lahan Basah Mesangat-Suwi bukan hanya untuk menjaga nilai ekologi sosial ekonomi saja. Tetapi, menjadi ekowisata. Nah, dari kelompok sadar wisata ini nanti akan lahir Desa Wisata. Muara Siran misalnya, juga begitu. Sebelum menjadi desa wisata diawali dari pengelolaan lahan basah gambut oleh mitra pembangunan,” ungkapnya.

Menurut Sri, masyarakat harus mulai tergerak. Karena, semakin banyak orang yang datang ke Muara Siran. Awalnya, pengunjung datang untuk survei. Kemudian, mereka perlu transportasi dan tempat tinggal maupun kuliner. Inilah sumber potensinya bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat. Untuk itu, mengenai Kawasan Mesangat-Suwi, Pemprov Kaltim berharap dukungan dari pemerintah kabupaten setempat untuk menjadikan kawasan Mesangat-Suwi ada perencanaan untuk pilot project.

Ke depan, kawasan ekosistem penting dan dijaga nilai ekologi sosial ekonominya, juga fokus memiliki potensi keanekaragaman hayati yang berpotensi untuk ekowisata. Ini tentunya sejalan dengan Pemprov Kaltim yang sedang menyiapkan ekowisata yang dapat menunjang pengembangan IKN.

Keanekaragaman hayati yang ada di Kawasan Ekosistem Penting Lahan Basah Mesangat Suwi (KEP-LBMS) ini sangat mendukung ke arah sana. Jika ada wisatawan yang ingin mengetahui endemik Kalimantan, salah satunya yang ada di Mesangat-Suwi ini. Yaitu, bekantan dan buaya badas.

Habitat itu hanya ada di kawasan Mesangat-Suwi, sehingga perlu dipelihara, dijaga dan edukasinya bukan hanya disampaikan kepada masyarakat setempat, tetapi lebih luas keluar daerah. Baginya kondisi ini membuktikan bahwa Provinsi Kaltim masih memiliki kawasan yang terjaga keragaman hayatinya. Salah satu mendukung pelestariannya dengan menjadikan kawasan itu sebagai ekowisata.

“Perlu perjuangan mengembangkan kawasan tersebut, baik infrastruktur maupun SDM. Paling tidak, masyarakat sudah diberikan pemahaman untuk terlibat menjaga kawasan. Sehingga, tidak sulit menjadikan kawasan ini sebagai salah satu kunjungan wisata potensial di Kaltim,” pungkasnya. (ndu/k15)

 

Catur Maiyulinda

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X