Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Utara (Kaltara) mencatat ekonomi Kaltara tahun 2023 mengalami pertumbuhan sebesar 4,94 persen, yang mana pertumbuhan itu terjadi pada semua lapangan usaha.
Namun, pertumbuhan ekonomi Kaltara tersebut masih di bawah target yang sebelumnya sudah ditetapkan sebesar 5,6 persen. Informasi yang dihimpun, tidak tercapainya target itu dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satunya ekonomi dunia yang melemah.
Kepala BPS Kaltara, Mas’ud Rifai mengatakan, target makro itu biasanya didesain. Kalau dia mengikuti Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), maka target itu 5 tahun sebelumnya sudah ditetapkan.
“Sebetulnya, jika ada kondisi strategis yang berubah dari asumsi yang awal, harusnya itu (target, Red) segera diubah,” ujar Mas’ud kepada Radar Kaltara saat ditemui usai rilis pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan IV-2023 di Tanjung Selor, (5/1).
Meskipun pertumbuhan ekonomi di Kaltara secara provinsi di Pulau Kalimantan ini cukup baik di banding provinsi-provinsi yang lain, tetap perlu ada penyesuaian target dengan kondisi yang ada.
Baca Juga: Di Tana Tidung, Akreditasi 4 Puskesmas Naik Jadi Paripurna
Sama seperti halnya ini, yang mana di tahun 2023 Pemprov Kaltara menargetkan pertumbuhan ekonomi di angka 5,6 persen. Sementara untuk perhitungan yang dilakukan BPS, itu hanya mencapai 4,94 persen.
Menurutnya, di sini harus melihat potensi di masing-masing wilayahnya. Untuk Kaltara, ini sebenarnya memiliki kekhasan tersendiri yang seharusnya analisisnya bisa menggunakan hal yang sifatnya lokal. Jika bicara tercapai atau tidak, Mas’ud menilai bahwa plotingnya ini berada pada kondisi optimistis. Padahal lingkungan global berubah.
“Terutama pangsa ekspor, saat ekonomi dunia melemah, secara otomatis permintaan ekspor juga pasti akan turun,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kaltara, Suriansyah mengatakan, target yang ditetapkan itu memang perjalanan dari tahun ke tahun relatif tinggi. Sementara pada prosesnya, ternyata capaiannya hanya sampai pada 4,94 persen.
“Oleh sebab itu saya sampaikan kepada Kepala BPS Kaltara bahwa kita akan lakukan rapat lanjutan untuk membedah dan mengoreksi target-target berikutnya,” ujar Suriansyah.
Memang, lanjut Suriansyah, situasi perekonomian ini terus berubah-ubah. Tapi, ini akan dibedah kembali untuk melihat persoalannya. Jadi, dari sekian komponen yang ada, itu nanti akan dilihat yang mana saja yang akan dibedah.
Suriansyah mengatakan, tolok ukur untuk menetapkan target itu ada banyak, di antaranya kondisi konsumsi masyarakat dan konsumsi pemakaian alat rumah tangga. Artinya, ada banyak yang mempengaruhi itu.
“Makanya itulah kita beda. Kira-kira ke depan ini mana-mana saja faktor yang bisa mempengaruhi target. Jadi nanti dalam pembedahan, baru kita akan lihat faktor apa saja yang mempengaruhi itu,” tuturnya.