• Senin, 22 Desember 2025

Stabilitas Jasa Keuangan Kaltim Sepanjang 2023 Terjaga

Photo Author
- Rabu, 7 Februari 2024 | 12:22 WIB
Penghimpunan dana pihak ketiga di Kaltim tahun lalu sebesar Rp 155,76 triliun, naik 6,47 persen (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu.
Penghimpunan dana pihak ketiga di Kaltim tahun lalu sebesar Rp 155,76 triliun, naik 6,47 persen (yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu.

 

Stabilitas jasa keuangan di Kaltim hingga nasional sepanjang tahun lalu terjaga, didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terkendali. Sehingga, mampu menghadapi potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan, hingga Desember 2023, kinerja perbankan di Kaltim menunjukkan pertumbuhan positif. Tecermin dari peningkatan aset dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Tak Capai Target

Dia merinci, aset perbankan tercatat sebesar Rp 174,92 triliun atau meningkat 12,06 persen (year on year/yoy) dari posisi Desember 2022. Sementara, total DPK perbankan menjadi sebesar Rp 155,76 triliun atau meningkat 6,47 persen (yoy).

Komposisi DPK di Kaltim didominasi oleh tabungan dan giro dengan porsi sebesar Rp 116,33 triliun atau sebesar 75 persen dari total DPK.

“Tak hanya aset dan DPK, kegiatan usaha terus bertumbuh seiring pertumbuhan kredit yang terus meningkat pada kredit lokasi bank dan lokasi proyek,” ungkapnya, Selasa (6/2).

Menurutnya, penyaluran kredit bank yang berlokasi di Kaltim tercatat sebesar Rp 88,76 triliun atau tumbuh 12,66 persen (yoy). Sementara itu, penyaluran kredit bank yang berlokasi proyek di Kaltim tercatat sebesar Rp 185,02 triliun atau tumbuh 12,60 persen (yoy) dibandingkan posisi Desember 2022.

Sementara itu dari tingkat risiko yang ditunjukkan dengan rasio non-performing loan (NPL) gross 2,01 persen dan NPL net 0,84 persen untuk kredit lokasi bank, dan NPL gross 1,11 persen dan NPL net sebesar 0,45 persen untuk kredit lokasi proyek.

“Tumbuhnya kredit di Kaltim terjadi seiring kegiatan sektor usaha secara serempak bertumbuh dibandingkan periode Desember 2022,” katanya.

Dia menjelaskan, berdasarkan lokasi bank, sektor usaha pemilikan peralatan rumah tangga (pinjaman multiguna) memiliki kontribusi sebesar 20,50 persen dengan pertumbuhan 10,08 persen (yoy). Adanya kebutuhan akan barang konsumsi mengakibatkan tingginya penyaluran kredit untuk membiayai sektor tersebut.

Berdasarkan lokasi proyek, sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor usaha yang memiliki kontribusi terbesar, yaitu 24,73 persen dengan kenaikan sebesar 40,59 persen (yoy).

“Kami berharap, pertumbuhan perbankan ini dapat sustain atau berkelanjutan sehingga menunjang pertumbuhan ekonomi Kaltim. Oleh karena itu, kepada perbankan diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ini dengan mengedepankan praktik-praktik perbankan yang sehat,” pungkasnya. (ndu/k15)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X