Stabilitas jasa keuangan di Kaltim hingga nasional sepanjang tahun lalu terjaga, didukung oleh permodalan yang kuat, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terkendali. Sehingga, mampu menghadapi potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kaltim Made Yoga Sudharma mengatakan, hingga Desember 2023, kinerja perbankan di Kaltim menunjukkan pertumbuhan positif. Tecermin dari peningkatan aset dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Tak Capai Target
Dia merinci, aset perbankan tercatat sebesar Rp 174,92 triliun atau meningkat 12,06 persen (year on year/yoy) dari posisi Desember 2022. Sementara, total DPK perbankan menjadi sebesar Rp 155,76 triliun atau meningkat 6,47 persen (yoy).
Komposisi DPK di Kaltim didominasi oleh tabungan dan giro dengan porsi sebesar Rp 116,33 triliun atau sebesar 75 persen dari total DPK.
Menurutnya, penyaluran kredit bank yang berlokasi di Kaltim tercatat sebesar Rp 88,76 triliun atau tumbuh 12,66 persen (yoy). Sementara itu, penyaluran kredit bank yang berlokasi proyek di Kaltim tercatat sebesar Rp 185,02 triliun atau tumbuh 12,60 persen (yoy) dibandingkan posisi Desember 2022.
Sementara itu dari tingkat risiko yang ditunjukkan dengan rasio non-performing loan (NPL) gross 2,01 persen dan NPL net 0,84 persen untuk kredit lokasi bank, dan NPL gross 1,11 persen dan NPL net sebesar 0,45 persen untuk kredit lokasi proyek.
Dia menjelaskan, berdasarkan lokasi bank, sektor usaha pemilikan peralatan rumah tangga (pinjaman multiguna) memiliki kontribusi sebesar 20,50 persen dengan pertumbuhan 10,08 persen (yoy). Adanya kebutuhan akan barang konsumsi mengakibatkan tingginya penyaluran kredit untuk membiayai sektor tersebut.
Berdasarkan lokasi proyek, sektor pertambangan dan penggalian merupakan sektor usaha yang memiliki kontribusi terbesar, yaitu 24,73 persen dengan kenaikan sebesar 40,59 persen (yoy).
“Kami berharap, pertumbuhan perbankan ini dapat sustain atau berkelanjutan sehingga menunjang pertumbuhan ekonomi Kaltim. Oleh karena itu, kepada perbankan diharapkan dapat menjaga pertumbuhan ini dengan mengedepankan praktik-praktik perbankan yang sehat,” pungkasnya. (ndu/k15)