Menurutnya, penyaluran kredit bank yang berlokasi di Kaltim tercatat sebesar Rp 88,76 triliun atau tumbuh 12,66 persen (yoy). Sementara itu, penyaluran kredit bank yang berlokasi proyek di Kaltim tercatat sebesar Rp 185,02 triliun atau tumbuh 12,60 persen (yoy) dibandingkan posisi Desember 2022.
Adapun tingkat risiko yang ditunjukkan dengan rasio non-performing loan (NPL) gross 2,01 persen dan NPL net 0,84 persen untuk kredit lokasi bank, dan NPL gross 1,11 persen dan NPL net sebesar 0,45 persen untuk kredit lokasi proyek. “Tumbuhnya kredit di Kaltim, seiring kegiatan sektor usaha secara serempak bertumbuh dibandingkan dengan periode Desember 2022,” tutupnya. (ndu/k15)
Catur Maiyulinda
@caturmaiyulinda