• Senin, 22 Desember 2025

Tekanan Inflasi di Kaltim Diprediksikan Lebih Rendah

Photo Author
- Sabtu, 16 Maret 2024 | 12:50 WIB
Budi Widihartanto
Budi Widihartanto

 

Tekanan inflasi pada triwulan I 2024 diperkirakan lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2023 dan berada pada rentang target sasaran inflasi. Ada sejumlah faktor yang membuat laju inflasi lebih rendah. Seperti penyesuaian kembali harga-harga komoditas, setelah momentum hari besar keagamaan nasional (HBKN) Natal dan tahun baru (Nataru), dan masa panen beberapa komoditas pangan pada Februari yang diperkirakan akan menurunkan harga sejumlah komoditas pangan.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw-BI) Kaltim Budi Widihartanto mengatakan, normalisasi permintaan moda transportasi angkutan udara seiring dengan berakhirnya momentum HBKN Nataru, turut mendorong penurunan inflasi triwulan I 2024. Meski demikian, kontraksi yang lebih dalam diperkirakan akan tertahan oleh potensi kenaikan harga memasuki bulan Ramadan pada Maret 2024. “Sehingga, diprediksi inflasi Kaltim masih terkendali pada kisaran 2,5+1 persen (year on year/yoy),” ungkapnya, (14/3).

Baca Juga: Tertekan Boikot Pro-Israel, Industri Memilih Bertahan Tidak Lakukan PHK

Pada triwulan I 2024, sebagian besar wilayah di Indonesia mulai memasuki musim hujan dan memiliki potensi banjir. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan dengan intensitas menengah. Wilayah Kaltim juga diperkirakan akan mengalami curah hujan dengan intensitas menengah.

Pada Januari 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan penyesuaian tahun dasar dalam perhitungan inflasi menjadi tahun dasar 2022. Perubahan tersebut didasarkan pada survei biaya hidup (SBH) yang dilaksanakan selama 2022 sebagai salah satu dasar dalam penghitungan IHK. 

Penyesuaian tahun dasar dilakukan untuk menangkap perubahan pola konsumsi masyarakat serta perkembangan jenis barang dan jasa yang digunakan.

“Selain itu, juga dilakukan penambahan cakupan wilayah penghitung inflasi. Untuk Kaltim, kabupaten/kota penghitung inflasi bertambah menjadi empat, yaitu Samarinda, Balikpapan, Berau, dan Penajam Paser Utara. Selanjutnya, penamaan perhitungan inflasi provinsi yang sebelumnya disebut sebagai inflasi gabungan kota IHK disesuaikan menjadi inflasi provinsi,” katanya.

Pada Februari 2024 terjadi inflasi yoy Kaltim sebesar 3,28 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 105,92. Pada Februari 2024 dari empat kabupaten/kota cakupan IHK di Kaltim secara tahunan mengalami inflasi.

Inflasi secara tahunan tertinggi terjadi di Berau sebesar 4,14 persen dengan IHK sebesar 106,32, dan terendah terjadi di Samarinda sebesar 3,04 persen dengan IHK sebesar 105,51. Sedangkan inflasi secara bulanan terendah tercatat terjadi di Balikpapan sebesar 0,08 persen month to month (mtm). (rom/k15)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X