• Senin, 22 Desember 2025

Balikpapan Siagakan Keperluan Pangan, Jelang HUT Ke-79 RI, Pemkot Kerja Sama dengan Produsen  

Photo Author
- Jumat, 19 April 2024 | 08:45 WIB
PENUHI KEBUTUHAN: Keperluan pangan terutama beras tahun ini diperkirakan cukup tinggi. Mengingat Balikpapan akan menjadi tuan rumah sejumlah kegiatan berskala nasional dan event di IKN.
PENUHI KEBUTUHAN: Keperluan pangan terutama beras tahun ini diperkirakan cukup tinggi. Mengingat Balikpapan akan menjadi tuan rumah sejumlah kegiatan berskala nasional dan event di IKN.

 

 

BALIKPAPAN-Seiring dengan berbagai persiapan untuk menyambut perayaan HUT ke-79 RI, Balikpapan akan menjadi tuan rumah sejumlah kegiatan berskala nasional. Namun, itu tidak hanya menjadi momen perayaan semata. Tapi, juga membawa dampak signifikan terhadap ketersediaan pangan di daerah. Khususnya sebagai penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN).

Dengan banyaknya event nasional di Balikpapan tahun ini, seperti musabaqah tilawatil Qur'an (MTQ) dan Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), serta rangkaian kegiatan seni menjelang HUT ke-79 RI, pemerintah mempertimbangkan dampaknya terhadap ketersediaan pangan.

Meski negara memprioritaskan pangan daerah, terutama Kaltim, khususnya Balikpapan sebagai pintu gerbang IKN, lonjakan jumlah penduduk dan tamu akibat proyek strategis nasional bisa memberikan tekanan tambahan terhadap ketersediaan pangan.

Kepala Dinas Perdagangan Balikpapan Haemusri, kebutuhan pangan di Balikpapan hanya mampu memenuhi 733 ribu jiwa. Sementara, saat ini dengan adanya proyek strategis nasional, keperluan pangan bisa melonjak hingga 1,1 juta sampai 1,2 juta jiwa akibatnya banyaknya pekerja.

“Belum lagi dengan adanya perayaan hari jadi Indonesia, maka akan ada lonjakan orang yang datang ke Balikpapan. Utamanya pada 17-19 Agustus. Sehingga perlu diantisipasi, terlebih soal keperluan pangan,” ujarnya, Selasa (16/4).

Selain itu, Haemusri mengatakan, kenaikan harga beras dan bawang saat ini juga dipengaruhi oleh faktor musim panen yang mengalami kemunduran. Itu membuat stok atau ketersediaan pangan di pasar menipis, sementara keperluan meningkat.

Dalam menghadapi tantangan itu, pemerintah telah melakukan perhitungan keperluan pangan dan langkah-langkah untuk mengatasi lonjakan harga serta menjaga ketersediaan pangan. Meski hasil panen tani di Balikpapan amat kecil, namun kerja sama lintas daerah di Kaltim maupun luar daerah menjadi kunci dalam menjaga ketersediaan pangan di Kota Minyak.

“Yang bisa saya sampaikan, hasil pertanian kita hanya mencukupi 10 persen. Sedangkan 90 persen bahan pangan dipasok dari luar daerah, karena itu, kita harus jaga pula hubungan baik dengan para distributor dan daerah-daerah yang produsen ini. Supaya stok pangan kita pada Agustus mendatang aman,” ungkapnya.

Badan Pangan Nasional telah memberikan jatah pangan untuk Balikpapan sebesar 3.300 ton per enam bulan. Sementara, data dari Bulog menunjukkan stok beras masih cukup hingga Juli mendatang, dengan ketersediaan beras di gudang Bulog mencapai 1.500 ton. Dalam hal ini, peran swasta, termasuk hotel yang akan menjadi akomodasi/tempat peristirahatan para tamu juga menjadi penting.

“Hotel-hotel telah memiliki jalur distribusi sendiri untuk mencukupi keperluan konsumen atau tamu mereka. Dengan adanya konsolidasi, diharapkan Balikpapan bisa menghadapi tantangan ketersediaan pangan dengan baik. Sehingga, momen perayaan HUT ke-79 RI bisa berlangsung lancar dan meriah tanpa adanya kendala dalam hal ketersediaan pangan,” ucapnya. (rom/k15)

 

ULIL

[email protected]

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X