Penerapan ini untuk menekan penyaluran bisa tepat sasaran. Kemudian diharapkan tidak akan muncul kembali permasalahan kesulitan BBM di Bumi Batiwakkal.
“Mobil itu nanti kalo sudah terdaftar tidak bisa bolak-balik, sistem akan membaca sehingga sasaran bisa lebih akurat penikmatnya,” tandasnya.
Terpisah, salah satu pengendara di Berau, Sumar, menerangkan sudah mengurus QR Code untuk melakukan transaksi saat ingin mendapatkan pertalite.
“Kebetulan saya sudah, dan sudah mulai menggunakannya,” ujarnya.
Dirinya berharap penerapan ini benar-benar bisa mengurangi penyelewengan pertalite. Jadi ke depan tidak ditemui lagi kesulitan bahan bakar dan tidak berebut dengan pengguna lainnya yang semestinya tidak menggunakan pertalite.
“Kadang kami sama-sama antre dengan mobil mewah, yang semestinya harusnya pakai pertamax, semoga bisa mengendalikan hal-hal begitu,” tuturnya. (sen/kpg/kri/k16)