BALIKPAPAN – Jika dibandingkan 2023, Badan Pusat Statistik (BPS) Balikpapan mencatat harga emas tahun ini mengalami kenaikan pesat. Pada Juni 2023, harga logam mulia itu berada di angka Rp 1.056.867 per gram. Kini, Juni 2024, per gram emas dijual mulai harga Rp 1.347.733. Rentang harga pun masih mengalami fluktuasi.
“Meningkat secara perlahan namun pasti, dan terjadi setiap bulan, sehingga memengaruhi pula kenaikan inflasi. Mei 2024, harga emas sudah mencapai Rp 1.331.452," ungkap Kepala BPS Balikpapan Marinda Dama Prianto saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (4/7).
Marinda berujar, dalam beberapa tahun terakhir, emas telah menjadi sorotan utama di dunia investasi karena terus menunjukkan kenaikan nilai yang signifikan. Harga emas saat ini mencatatkan lonjakan yang cukup mencolok, memicu minat investor untuk mempertimbangkan aset ini sebagai lindung nilai yang kuat terhadap ketidakstabilan ekonomi global.
Kenaikan harga emas tidak hanya didorong oleh permintaan tradisional dari industri perhiasan, tetapi juga oleh lonjakan investasi dalam aset safe haven (aset ivestasi yang stabil) di tengah gejolak pasar global. Emas dianggap sebagai pilihan yang menarik karena mampu menjaga nilai investasi saat mata uang dan pasar saham mengalami fluktuasi signifikan.
Adapun Kamis (4/7) harga emas Antam bersertifikat di Logam Mulia naik Rp 13.000 per gram, dari sebelumnya Rp 1.365.000 per gram menjadi Rp 1.378.000 per gram. Harga emas buyback saat ini juga naik Rp 13.000 per gram, dari sebelumnya Rp 1.235.000 per gram menjadi Rp 1.248.000 per gram.
Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback kemarin adalah Rp 130.000 per gram. Untuk satuan harga emas yang paling kecil berukuran 0,5 gram dijual senilai Rp 739.000. Adapun harga emas Antam kemarin seberat 10 gram dijual dengan harga Rp 13.275.000.
Ia pun menggarisbawahi bahwa investasi dalam emas tidak hanya memberikan perlindungan terhadap inflasi yang mungkin terjadi di masa depan, tetapi juga membantu mendiversifikasi portofolio investasi seseorang. Dengan likuiditas pasar yang tinggi, emas memungkinkan untuk dengan cepat memanfaatkan peluang dan mengurangi risiko finansial.
Namun demikian, keputusan berinvestasi emas harus dilakukan dengan hati-hati. Sebab nilai emas dapat dipengaruhi berbagai faktor termasuk kebijakan moneter global, perubahan permintaan industri, serta pergerakan mata uang utama.
"Bagi mereka yang mencari cara mengamankan investasi, emas tetap menjadi salah satu pilihan utama yang layak dipertimbangkan. Dan perhatian terhadap tren harga emas dapat membantu membuat keputusan yang tepat, sesuai tujuan investasi mereka," bebernya.
FAKTOR INFLASI
Selain emas, sektor yang turut memengaruhi inflasi antara lain angkutan udara. Jika dibandingkan tahun lalu, dengan semakin masifnya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan persiapan jelang momen 17 Agustus, hingga penyelenggaraan kegiatan nasional maupun daerah di Balikpapan dengan armada terbatas dan peminatnya yang kian tinggi juga memicu angka inflasi secara tahunan.
"Belum lagi di masa libur sekolah, cuti bersama, serta pemberangkatan jamaah haji asal Kaltim dari Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan, membuat permintaan terhadap jasa angkutan udara mengalami kenaikan," ulasnya.
Diketahui, Balikpapan masih bergantung terhadap pasokan komoditas luar daerah. Beruntungnya pasokan beberapa komoditas seperti tomat, cabai, bawang merah, dan lainnya kembali normal dan melimpah di pasar. Hanya, dengan kian disorotnya Kota Minyak sebagai penyangga IKN, maka kebutuhan bahan pokok tersebut mesti benar-benar dipikirkan. Begitupun untuk memenuhi kebutuhan tamu yang datang berkunjung sementara maupun penambahan penduduk di Balikpapan.
Sedangkan komoditas berupa beras, diakui Marinda, memang terjadi perubahan harga dibandingkan tahun lalu. Belum lagi kondisi el nino berpengaruh terhadap produksi ataupun hasil panen padi. Gagal panen di beberapa daerah pertanian akibat banjir turut menghantui. Pemerintah sendiri kata Marinda mengupayakan untuk menekan harga beras di pasaran.