• Senin, 22 Desember 2025

Pedagang Pasar Inpres Kebun Sayur Kompak Ingin Peremajaan

Photo Author
- Jumat, 5 Juli 2024 | 17:00 WIB
MERAWAT SEJARAH: Pedagang di Pasar Inpres Kebun Sayur lebih menginginkan revitalisasi berupa peremajaan bangunan yang sudah berdiri sejak 1983 itu.
MERAWAT SEJARAH: Pedagang di Pasar Inpres Kebun Sayur lebih menginginkan revitalisasi berupa peremajaan bangunan yang sudah berdiri sejak 1983 itu.

 

Ketimbang membangun baru, para pedagang lebih berharap pasar lebih tertata rapi. Agar para pengunjung lebih nyaman.

=========================

BALIKPAPAN – Bertahun-tahun rencana revitalisasi terus mengalami tarik ulur. Para pedagang di Pasar Inpres Kebun Sayur, Balikpapan, menginginkan peremajaan. Bukan pembangunan baru.

"Kalau revitalisasi berupa perbaikan, kami setuju. Tapi, kalau dibangun baru, nah mau direlokasi ke mana? Ke Plaza Kebun Sayur? Mana mau pedagang. Ini ‘kan masih ada lahan bagian belakang bisa dibangun dulu, lalu diperbaiki bertahap," ucap pemilik Toko Harapan, Wati, Kamis (4/7).

Bangunan berlantai-lantai itu, menurut pedagang pakaian lainnya, Diana, tidak akan sesuai. Berkaca dari beberapa pembangunan, seperti di Pasar Pandansari maupun Plaza Kebun Sayur yang sepi.

"Pedagang di lantai dua (Plaza Kebun Sayur) saja mengeluh dan jarang pembeli yang naik. Di Pandansari apalagi, benar-benar sepi, sudah dibangun nyatanya malah pada jualan di pinggir jalan ‘kan. Itu yang di lantai atas enggak digunakan, malah jadi tempat mesum," ungkap Diana.

Selain peremajaan dan perbaikan, Diana mengusulkan agar bagian atas bangunan atau atap, diberikan ornamen ukiran khas Kaltim. "Ciri khas ukiran Kaltim ditampilkan dong. Itu akan lebih menjual keunikan pasar tradisional ini, dari pada dibangun megah-megah malah tidak sesuai fungsinya," timpalnya.

Sama halnya dengan yang disampaikan Eby Febri, pemilik Artsborneoby. Dia menginginkan pasar dalam kondisi lebih tertata rapi. Ketimbang harus dibangun baru lagi. Pasar Inpres Kebun Sayur yang kini kian ramai dibanjiri tamu, dampak positif dari adanya Ibu Kota Nusantara (IKN), membuat pasar tradisional ini memang tengah jadi pembicaraan.

Menjadi wisata belanja, pedagang seperti Eby merasakan peningkatan penjualan yang luar biasa. "Pastinya tamu-tamu yang datang juga menginginkan kondisi lebih nyaman, maka itu infrastruktur dan fasilitasnya mesti ditambah lagi," harapnya.

Pedagang batu cincin dan permata, Aro, juga berujar bila revitalisasi berupa pembangunan baru akan mengubah kesan pasar tradisional yang selama ini melekat di Pasar Inpres. "Lebih baik perbaikan jalan di bagian belakang, bisa parah kalau dibiarkan. Atap (bangunan) yang rusak, taman perlu ada juga biar tamu merasa nyaman," kata Aro.

Dengan kondisi pasar yang tak kunjung diperbaiki, Purwanti, pemilik Toko Purnama, bercerita bahwa ia bahkan terpaksa merogoh kocek pribadi demi memperbaiki atap yang bocor.

"Ya, harapannya diperbaiki dan dipercantik agar layak, agar tamu tidak mengeluh begini-begitu, tidak enak lah. Fasilitas yang kurang, ditambah. Karena tidak semua pedagang mampu memperbaiki sendiri," tutur perempuan yang telah berjualan lebih dari 30 tahun di Pasar Inpres Kebun Sayur tersebut.

Sebagai informasi Pasar Inpres Kebun Sayur dengan 223 petak yang diisi oleh 180 pedagang menawarkan beragam aksesoris mulai dari kain, batu cincin, tas, kerajinan tangan, makanan, hingga pakaian jadi dan lainnya. (dwi)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X