• Senin, 22 Desember 2025

Pertumbuhan Ekonomi Kaltara Tertinggi Disumbang Lapangan Usaha Konstruksi

Photo Author
- Jumat, 26 Juli 2024 | 14:15 WIB
MEGA PROYEK: Pembangunan di KIHI Tanah Kuning-Mangkupadi yang saat ini terus berjalan.
MEGA PROYEK: Pembangunan di KIHI Tanah Kuning-Mangkupadi yang saat ini terus berjalan.

Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Kalimantan Utara (Kaltara) membeberkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga perkembangan ekonomi di Kaltara triwulan I tahun 2024.

Berdasarkan data yang dihimpun DJPb Kaltara secara tahunan (yoy), pertumbuhan ekonomi di Kaltara pada triwulan I tahun 2024 yang tertinggi tercatat berasal dari lapangan usaha konstruksi dengan nilai 1,24 persen.

Hal ini disampaikan Kepala Kantor Perwakilan DJPb Kaltara, Sakop kepada Radar Kaltara saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu. Sakop menyebutkan, setelah lapangan usaha konstruksi, penyumbang pertumbuhan ekonomi lainnya di Kaltara adalah perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 1,22 persen.

Baca Juga: BRT Bisa Menjangkau hingga Permukiman, Masyarakat Samarinda Sangat Menantikan

“Setelah itu baru disusul pertanian, kehutanan dan perikanan yang tercatat sebesar 0,88 persen,” ujar Sakop. Adapun ekonomi Kaltara triwulan I tahun 2024 terhadap triwulan I tahun 2023 tercatat mengalami pertumbuhan sebesar 4,78 persen.

Hal ini disebabkan oleh tumbuhnya semua lapangan usaha, dengan lapangan usaha tertinggi pengadaan listrik dan gas yang tumbuh sebesar 12,80 persen. “Kemudian disusul lapangan usaha konstruksi sebesar 10,76 persen, serta perdagangan besar dan eceran 10,17 persen,” katanya.

Sakop menyebutkan, lapangan usaha dengan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) triwulan I tahun 2024 ada pertanian, kehutanan dan perikanan serta pertambangan dan penggalian yang masing-masing tumbuh 5,01 persen dan 0,49 persen.

Sementara itu, pada Juli 2024 itu Kaltara tercatat mengalami inflasi tahunan sebesar 2,39 persen dan deflasi bulanan 0,08 persen. Deflasi ini sama dengan dari deflasi nasional periode Juni yang tercatat sebesar 0,08 persen.

“Kelompok utama penyumbang deflasi bulanan ialah kelompok makanan, minuman dan tembakau. Sedangkan komoditas yang paling andil dalam deflasi adalah beras dan bawang merah,” katanya. 

Selain itu, neraca perdagangan Kaltara pada Mei 2024 mengalami surplus USD 165,29 juta (ekspor USD 280,99 juta dan impor USD 115,70 juta). Kemudian untuk nilai tukar petani (NTP) Kaltara pada Juni 2024 sebesar 112,77 atau turun 0,16 persen dibandingkan NTP Mei 2024.

“Penurunan NTP ini disebabkan oleh penurunan Indeks Harga yang Diterima petani (It) sebesar 0,13 persen dibandingkan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) yang naik 0,03 persen. ” jelasnya seraya mengatakan NTP Kaltara pada Juni 2024 sebesar 104,87 atau turun 1,20 persen dibanding kondisi Mei 2024. (iwk/har)

 
 
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X