• Senin, 22 Desember 2025

Wow, Belasan Triliun Rupiah Pinjol Mengalir ke Warga Kaltim

Photo Author
- Senin, 7 Oktober 2024 | 11:57 WIB
ilustrasi uang
ilustrasi uang

Pameran Lembaga Jasa Keuangan atau Financial Expo (FinExpo) 2024 yang berlangsung di Balikpapan mengantarkan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) berkunjung ke Gedung Biru Kaltim Post. Hadir sejumlah perwakilan dari lima perusahaan financial technology (fintech), seperti Easycash, RupiahCepat, 360Kredi, KreditPintar, dan PinjamDuit pada Jumat (4/10) lalu.

Menjadi juru bicara, Kuseryansyah selaku ketua Bidang Hubungan Masyarakat AFPI dan CEO 360Kredi menjelaskan, saat ini AFPI telah memiliki total 98 anggota. Antara lain 43 yang bergerak di bidang produktif, 48 di multiguna, dan tujuh di syariah.

Selain itu ada 62 anggota pendukung AFPI. Mulai bank, insurance, broker insurancepayment gatewaye-moneyfinancial plannercredit bureau & credit scoringcloud, saas, digital solutions, and others, digital signature & e-kyc, dan collection.

“Secara dasar hukum, Fintech Peer-to-Peer (P2P) Lending memiliki lisensi layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi (LPBBTI). Dengan regulator Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Secara regulasi kami mengikuti POJK Nomor 10/POJK.05/2022 dan UU 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan & Penguatan Sektor Keuangan (P2SK),” ungkap Kuseryansyah.

Karena itu, AFPI dalam prosesnya memerlukan dukungan media seperti Kaltim Post. Mengingat selama ini masih muncul stigma negatif terhadap perusahaan fintech akibat diksi pinjaman online (pinjol).

Padahal pinjol lebih erat dikaitkan dengan perusahaan peminjaman yang ilegal. Sementara ada 98 anggota yang tergabung di dalam AFPI merupakan financial technology (fintech) lending resmi yang berizin dan terdaftar di OJK yang masih dikaitkan dengan diksi pinjol tersebut.

“Dukungan media sangat penting terhadap industri fintech lending dalam mengedepankan pemberitaan yang positif. Istilah pinjol tidak sama dengan fintech lending. Disosiasi fintech lending dari pinjol pada narasi komunikasi ini lah yang terus kami kampanyekan,” ujarnya.

Kuseryansyah memaparkan lanskap industri P2P lending. Di mana berdasarkan data OJK dari 98 fintech, telah menyalurkan Rp 899,15 triliun agregat pencairan pinjaman sejak berdirinya fintech di Indonesia.

Dengan kurang lebih 1,5 juta lender (pemberi pinjaman) yang berasal dari individu dan entitas. Lalu 131,49 juta borrower (peminjam). Per Juni 2024, terdapat Rp 66,98 triliun outstanding pinjaman.

“Untuk Kaltim penyaluran bulanan mencapai Rp 373 miliar. Dengan outstanding Rp 940 miliar dan TWP90 ada di angka 1,88 persen. Catatan kami pula ada 19.968 rekening lender dan 1.500.201 rekening borrower. Dengan akumulasi penyaluran Rp 11,5 triliun,” jelasnya.

Selain Kuseryansyah, perwakilan AFPI yang hadir antara lain Ketua Klaster Pendanaan Produktif AFPI Tofan Saban; Klaster Pendanaan Syariah AFPI Chairul Aslam; Komisaris Duha Syariah Marcella Wijayanti; Ketua Bidang Edukasi, Literasi, dan Riset AFPI Pandu Aditya Kristy; Direktur Eksekutif AFPI Yasmine Meylia Sembiring; Head of Corporate Communication AFPI Gledys Sinaga, dan Activation & Strategic Partnership Fandy Pratama.

Menanggapi pemaparan AFPI, Direktur Kaltim Post Erwin Dede Nugroho menyambut baik dan siap berkolaborasi. Apalagi Kaltim Post sejak beberapa tahun terakhir telah bertransformasi ke berbagai platform media dengan anak perusahaan di berbagai wilayah di Kalimantan. Dengan jaringan luas tersebut, maka diharapkan bisa meningkatkan literasi dan edukasi terkait industri fintech.

Erwin menyebut, selama ini pinjol hanya dilihat dari sisi peminjamnya yakni borrower. Sementara pemberi pinjaman atau lender kerap tidak terangkat. Padahal ada potensi investasi di sana. “Saya melihat ini potensi. Apalagi angka lender dari Kaltim masih bisa ditingkatkan,” ucapnya.

Pernyataan Erwin itu yang kemudian disambut oleh Yasmine Meylia Sembiring. Dia menilai narasi yang digaungkan oleh Kaltim Post terkait bisnis fintech adalah sebuah investasi dinilai sebagai citra yang positif. Narasi itu disebutnya bisa menarik lebih banyak lender dari Kaltim maupun dari daerah lain di Indonesia. (rom)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X