“Kami terus melakukan pembinaan, baik edukatif maupun represif. Tujuannya agar perusahaan patuh terhadap norma ketenagakerjaan dan tidak mengeksploitasi pekerja,” kata Hermanus.
Yayasan IJMI dalam waktu dekat akan menggencarkan sosialisasi dan edukasi di lapangan, bekerja sama dengan perusahaan dan aparat setempat. Langkah ini diharapkan mampu menciptakan sistem perlindungan yang lebih berkelanjutan dan menyeluruh bagi para pekerja sawit. “Lewat sejumlah inisiatif, kami ingin mendukung transformasi industri sawit agar tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tapi juga adil secara sosial,” pungkas Try Harysantoso.(jpg)