Antusiasme pasar yang tinggi mendorongnya membentuk jaringan reseller yang sempat mencapai 30 orang dan menghasilkan omzet hingga Rp20–30 juta per bulan.
Namun, dinamika bisnis tak selalu stabil. Di tahun 2022, Ilma menghadapi tantangan saat jumlah reseller menurun.
Baca Juga: BRI Salurkan Rp632 Triliun Kredit Mikro, Dorong UMKM Naik Kelas di 2025
Ia pun mencari solusi dengan mendatangi Rumah BUMN di Kota Serang, di mana ia mendapatkan pelatihan terkait pengemasan produk, manajemen bisnis, hingga strategi pemasaran yang lebih efektif. Di sinilah ia kemudian diperkenalkan dengan platform LinkUMKM.
Melalui fitur UMKM Smart dan self-assessment di LinkUMKM, Ilma mampu mengidentifikasi kelemahan bisnisnya serta mengetahui langkah-langkah strategis yang perlu dilakukan untuk berkembang lebih jauh.
“Saya jadi tahu bagian mana yang harus diperbaiki dan langkah apa yang perlu ditingkatkan,” ujar Ilma.
Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa platform linkumkm.id adalah bagian dari inisiatif nyata BRI dalam menjembatani kebutuhan UMKM terhadap akses pasar, pembiayaan, pelatihan, dan pendampingan usaha.
Lebih dari sekadar marketplace, LinkUMKM hadir sebagai ruang kolaborasi yang mendukung terciptanya ekosistem bisnis inklusif dan berkelanjutan.
“Kesuksesan Ilma menjadi bukti nyata bahwa platform LinkUMKM dapat mendorong pelaku UMKM untuk berkembang, baik dari sisi kapasitas usaha maupun jangkauan pasar,” jelas Hendy.
Hingga kini, lebih dari 11 juta pengguna telah memanfaatkan LinkUMKM untuk mendukung usaha mereka.
Dengan pendekatan digital yang terintegrasi, BRI menegaskan komitmennya sebagai mitra strategis UMKM menuju kemajuan dan kemandirian ekonomi nasional.