Tak hanya berdampak secara ekonomi, KWT Sri Mandiri juga membawa perubahan sosial. Perempuan yang dulunya hanya beraktivitas di rumah kini mampu mandiri secara finansial dan menjadi bagian penting dalam pembangunan desa.
Dukungan BRI Tingkatkan Kapasitas Produksi
Perjalanan sukses KWT Sri Mandiri tak lepas dari dukungan perbankan. Pada 2010, Hayanah memperoleh Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI yang menjadi modal awal pengembangan usaha.
Bantuan ini digunakan untuk membeli mesin, membangun fasilitas produksi, dan memperluas rumah produksi.
Pada 2022, KWT Sri Mandiri juga mendapat bantuan peralatan usaha dari program BRI Peduli. Bantuan tersebut memungkinkan mereka memproduksi tepung ubi jalar dengan kapasitas hingga 40 kilogram, meski kapasitas masih terbatas.
“Saya bersyukur bisa memproduksi sendiri. Ini langkah besar untuk kami,” ujar Hayanah.
Hayanah berharap lebih banyak perempuan berani memulai usaha tanpa takut gagal. Menurutnya, dengan niat baik, tekad kuat, dan semangat berbagi, pintu rezeki akan terbuka lebar.
Baca Juga: BRI Salurkan Rp632 Triliun Kredit Mikro, Dorong UMKM Naik Kelas di 2025
“Jika niat bekerja adalah ibadah dan untuk keluarga, Insya Allah selalu ada jalan,” tegasnya.
Sementara itu, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa BRI berkomitmen mendampingi UMKM melalui program Klasterkuhidupku, yang mencakup pembiayaan, pelatihan, dan pemberdayaan usaha.
“Kami percaya UMKM bisa naik kelas dan menjadi fondasi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Hendy.