PROKAL.CO, Keindahan alam bawah laut Indonesia sudah lama dikenal dunia. Terumbu karang berwarna-warni, laut biru yang membentang luas, hingga kekayaan biota laut menjadikan negeri ini sebagai destinasi bahari kelas dunia.
Namun, di balik pesona tersebut, peran masyarakat lokal dalam menjaga kelestarian laut menjadi kunci penting yang tidak bisa diabaikan.
Baca Juga: Gejolak Ekonomi Global Tak Goyahkan BRI, Manajemen Risiko Bikin NPL Turun Jadi 2,97%
Di Pulau Kapoposang, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan, kesadaran akan pentingnya pelestarian laut tumbuh kuat di tengah masyarakat.
Sejumlah kelompok lokal berperan aktif dalam menjaga ekosistem laut melalui berbagai aksi nyata, mulai dari pengawasan aktivitas perikanan ilegal hingga rehabilitasi terumbu karang.
Kelompok Masyarakat Kapoposang Bergerak Lindungi Laut
Beberapa komunitas yang terlibat dalam konservasi laut di Pulau Kapoposang antara lain adalah Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS), Kelompok Rehabilitasi Karang Web Spider, Kelompok Pengawas Masyarakat (POKMASWAS), dan Kelompok Pelestari Kehati Bahari Lestari.
Kelompok-kelompok ini fokus pada berbagai kegiatan pelestarian, seperti pemantauan penangkapan ikan dengan bom dan bius oleh nelayan luar, hingga penyelamatan telur penyu.
Baca Juga: Dorong UMKM Naik Kelas, BRI Bersama Holding Ultra Mikro Salurkan Rp631 Triliun
POKDARWIS Kapoposang, misalnya, lahir pada tahun 2024 sebagai bentuk kesadaran kolektif untuk menjaga kelestarian laut.
Dengan 33 anggota aktif, kelompok ini tidak hanya menjaga lingkungan tetapi juga mengembangkan potensi wisata bahari seperti snorkeling, diving, dan wisata budaya.
“Kapoposang punya potensi wisata luar biasa, tapi belum banyak dikenal. Kami ingin memperkenalkannya sambil tetap menjaga alamnya,” ujar Abdul Rauf, anggota POKDARWIS.
Upaya Rehabilitasi Terumbu Karang oleh Komunitas Lokal
Sementara itu, Kelompok Rehabilitasi Karang Web Spider, yang berdiri sejak 2019, aktif melakukan pemulihan ekosistem bawah laut akibat kerusakan dari praktik perikanan destruktif.
Baca Juga: Rayakan Waisak 2025, BRI Salurkan 1.000 Paket Sembako untuk Umat Buddha Tangerang
Dibentuk atas kolaborasi antara BKKPN Kupang Satuan Kerja Kapoposang dan pemuda lokal, kelompok ini rutin melakukan monitoring di wilayah Taman Wisata Perairan Kapoposang.