Dari sisi valuasi, saham BBRI dinilai masih undervalued dengan price-to-book value (P/BV) sebesar 1,8x untuk tahun 2025, jauh di bawah rata-rata historis selama satu dekade sebesar 2,4x.
Secara fundamental, BRI juga diproyeksikan mencatat laba bersih sebesar Rp56,8 triliun dengan potensi imbal hasil dividen mencapai 8,7%.
Melihat stabilnya pertumbuhan kredit, kualitas aset yang tetap terjaga, serta potensi ekspansi dari program KDMP, Indo Premier menilai BBRI tetap menjadi salah satu saham unggulan di sektor perbankan Indonesia.
Sebagai upaya memperkuat daya saing jangka panjang, BRI juga telah memulai BRIvolution Initiatives Phase 1 – Kicking Off a New Horizon, sebuah langkah transformasi bisnis untuk menjawab tantangan industri keuangan ke depan.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari visi jangka panjang BRI untuk tetap menjadi bank yang inklusif dan terdepan di Indonesia.
“Fase awal BRIvolution menjadi pijakan penting bagi transformasi berkelanjutan BRI, yang bertujuan memperkuat daya saing dan menciptakan nilai tambah bagi seluruh pemangku kepentingan,” ujar Hery.