PROKAL.CO, Berawal dari ide sederhana saat pandemi COVID-19, Haluan Bali kini menjelma menjadi salah satu brand sustainable fashion Indonesia yang berhasil mendunia.
Dengan mengusung desain yang memadukan keindahan seni tradisional Nusantara dan sentuhan modern penuh warna, brand asal Jimbaran ini mampu menembus pasar Australia, Belanda, hingga Jepang.
Baca Juga: BRI Kukuhkan Dukungan bagi Paskibraka, Apresiasi Konsisten Selama 15 Tahun
Dari Jaket Pandemi ke Brand Fashion Mendunia
Haluan Bali lahir pada tahun 2020 melalui tangan kreatif Defria Kirana. Saat itu, ia berinisiatif membuat jaket yang tidak hanya stylish, tetapi juga nyaman digunakan di tengah situasi pandemi.
Lebih dari sekadar busana, produk itu hadir untuk memberikan semangat positif di masa penuh ketidakpastian.
Seiring waktu, koleksi Haluan Bali berkembang pesat. Tidak lagi sebatas jaket, kini brand ini memproduksi kemeja dan outer dengan desain unik.
“Setiap pola kami gambar sendiri, mengangkat tema Nusantara dengan konsistensi menghadirkan warna cerah yang eyecatching,” ungkap Defria.
Baca Juga: BRI Raih 3 Penghargaan Euromoney Awards 2025, Perkuat Transformasi Digital dan Inklusi Global
Inovasi Teknologi: "Baju Bisa Bicara" dengan Augmented Reality
Latar belakang Defria sebagai lulusan IT membuatnya tak henti mencari cara agar produknya memiliki nilai lebih.
Pada 2021, ia memperkenalkan konsep “Baju Bisa Bicara” dengan teknologi Augmented Reality (AR).
Melalui AR, pakaian Haluan Bali bisa dipindai dan menampilkan video storytelling tentang budaya dan keindahan Indonesia. Inovasi ini menjadi pembeda sekaligus daya tarik yang membuat brand ini semakin diperhitungkan.
Berkomitmen pada Keberlanjutan Lingkungan dan Sosial
Kecintaan Defria pada teknologi berjalan beriringan dengan kepeduliannya terhadap lingkungan. Jika pada awalnya Haluan Bali banyak menggunakan polyester, kini perlahan ia beralih ke material yang lebih ramah lingkungan, seperti organic fabric.
Baca Juga: BRI Perkuat Jaringan Internasional di Taiwan, PMI Apresiasi Layanan Ramah Diaspora
Setiap karya yang dihasilkan bukan hanya indah dipakai, tetapi juga lebih berkelanjutan dan ramah bagi bumi.