Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menambahkan bahwa Program 3 Juta Rumah memberi kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, mencapai sekitar dua persen dari total PDB.
“Selain memperkuat sektor properti, program ini juga berdampak besar terhadap penciptaan lapangan kerja lintas sektor,” jelas Tito.
Dari sisi daerah, Gubernur Sumatera Utara Bobby Afif Nasution menyoroti masih tingginya backlog perumahan di wilayahnya yang mencapai 938.217 rumah tangga.
“Tambahan kuota dari program 3 Juta Rumah menjadi peluang besar agar lebih banyak warga Sumut dapat memiliki rumah yang layak dan terjangkau,” ungkap Bobby.
Melalui Kredit Program Perumahan (KPP), BRI menjalankan pendekatan dari dua sisi. Dari sisi supply, BRI mendukung pelaku UMKM pengembang, kontraktor, dan penyedia bahan bangunan untuk memperkuat kapasitas penyediaan rumah.
Dari sisi demand, BRI memberikan akses pembiayaan kepada masyarakat individu maupun pelaku usaha mikro untuk pembelian, pembangunan, atau renovasi rumah, termasuk yang difungsikan sebagai tempat usaha.
Hery juga mengungkapkan capaian positif BRI dalam penyaluran KPR Subsidi FLPP. Hingga 7 September 2025, BRI berhasil menyalurkan 25.080 unit rumah, atau 100% dari total kuota nasional, menjadikannya bank dengan penyerapan FLPP tertinggi di antara seluruh Himbara.
“Tahun 2025, kuota FLPP BRI meningkat signifikan sebesar 47% dari tahun sebelumnya, yakni dari 17.000 unit menjadi 25.000 unit,” ujarnya.
Ia menambahkan, keberhasilan program ini tidak terlepas dari sinergi antara pemerintah, perbankan, asosiasi pengembang, dan masyarakat.
“Dari Medan, kami menggaungkan semangat gotong royong nasional. Dengan partisipasi ribuan pelaku sektor perumahan, termasuk developer dan UMKM, kami optimistis backlog perumahan bisa terus ditekan,” tutup Hery.
Langkah BRI memperluas akses pembiayaan perumahan merupakan bentuk nyata dukungan terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Melalui KPP, KPR FLPP, serta pemberdayaan UMKM di sektor properti, BRI membuktikan perannya bukan hanya sebagai institusi keuangan, tetapi juga sebagai penggerak ekonomi yang berkomitmen mewujudkan hunian layak bagi seluruh masyarakat Indonesia.