• Senin, 22 Desember 2025

Dari Hulu ke Hilir: Perjalanan Toko Kebun Kaltim Mengangkat Martabat Produk Petani Lokal

Photo Author
- Selasa, 11 November 2025 | 09:46 WIB
Beberapa produk yang ditampilkan dalam Toko Kebun.
Beberapa produk yang ditampilkan dalam Toko Kebun.

SAMARINDA – Di tengah gempuran produk impor dan tantangan pasar global, Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Kalimantan Timur meluncurkan inovasi strategis bernama "Toko Kebun Kaltim". Bukan sekadar toko, platform ini adalah jembatan ambisius yang dirancang untuk membawa produk perkebunan lokal Kaltim, mulai dari kopi, cokelat, hingga gula aren, menjadi komoditas unggulan yang dikenal luas di pasar lokal, nasional, hingga internasional.

Inovasi ini lahir sebagai bagian integral dari Rencana Strategis Disbun Kaltim 2024–2026, yang salah satu fungsinya adalah memfasilitasi promosi dan pemasaran hasil perkebunan.

Jaringan Pemasaran yang Terus Meluas

Toko Kebun Kaltim kini telah bermitra dengan sekitar 30 pelaku usaha yang menghasilkan lebih dari 110 varian produk olahan dan non-olahan komoditas perkebunan. Kemitraan ini berhasil menembus berbagai kanal pemasaran strategis, baik konvensional maupun digital.

"Toko Kebun ini menjadi pintu akhir dari proses hilirisasi perkebunan. Ini adalah tempat showcase di mana produk industri rumah tangga bisa dipromosikan dan dijual," jelas Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbun Kaltim, Taufiq Kurrahman, S.HUT, M.SI.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbun Kaltim, Taufiq Kurrahman, S.Hut, M.Si

Jaringan pemasaran Toko Kebun kini telah mencakup ritel modern. Sebut saja Planet Swalayan, Auto Swalayan, Yugo Market di Samarinda. Juga merambah perhotelan misalnya untuk produk gula aren, yakni Hotel Bluesky dan Four Points By Sheraton di Balikpapan. Produk juga dipasarkan melalui outlet representatif misalnya stand Dekranasda di Bandara APT Pranoto Samarinda, toko offline showcase dan Galeri Etham Nusantara.

Tidak kalah penting, pemasaran produk merambah ranah digital, dimana pengelolaan akun dan penjualan melalui platform e-commerce besar seperti Shopee dan Tokopedia. Selain itu, Toko Kebun aktif berpartisipasi dalam pameran besar, mulai dari Gerakan Pangan Murah, Kaltim Expo, Pekan Daerah hingga Pekan Nasional, Perkebunan Expo, Agrofood dan Agrinex, yang juga membantu mendukung promosi dan pemasaran produk olahan komoditi perkebunan Kaltim.

Produk olahan aren yang ada di Toko Kebun.

Empat Tahap Menuju Korporasi Petani

Taufiq Kurrahman menjelaskan bahwa setiap petani atau pelaku usaha boleh bergabung, namun mereka akan melewati proses bisnis yang terstruktur. Proses ini dirancang untuk memastikan produk tidak hanya laku, tetapi juga berkualitas dan berdaya saing. Pihaknya merancang ada 4 tahapan yang diharapkan muaranya adalah kesejahteraan petani Kaltim.

Pertama tentu penguatan database dan penguatan petani itu sendiri. “Tahap awal dimulai dengan pengumpulan data, peninjauan lapangan terkait proses produksi, dan kurasi produk yang ketat. Dilanjutkan dengan penandatanganan memorandum of undestanding (MoU) kerja sama dan bimbingan teknis promosi,” katanya.

Produk olahan kakao.

Setelah itu akan memasuki langkah kedua, yakni perluasan akses pasar dan kemitraan. Pada tahap ini, akan difokus pada pengembangan ke industri perhotelan dan swalayan, serta penguatan promosi di media sosial (Instagram dan Facebook) dan pengelolaan e-commerce.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

Harga TBS di Kaltim Kembali Turun

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:00 WIB
X