Selanjutnya, outlet showcase dan pembinaan SDM. “Pengembangan outlet fisik sebagai sarana showcase dan gudang produk, diikuti dengan coaching manajerial dan kewirausahaan bagi SDM pengelola,” jelas Taufiq. Dan setelah melewati tiga tahap itu, diharapkan ada pertumbuhan penjualan dan peningkatan daya daing. “Ini adalah tahap peningkatan atribut produk misalnya merek, kemasan, label. Serta peningkatan kualitas yang mencakup kinerja, keandalan, estetika,” terang Taufiq.
Tujuannya lanjut dia, adalah mencapai pertumbuhan penjualan berkelanjutan dan divesifikasi produk untuk menembus pasar nasional. Jika semua tahapan terpenuhi, proses bisnis ini akan mencapai visi akhirnya yakni terbentuknya korporasi petani.
"Kami harapkan ini berakhir pada peningkatan skala ekonomi petani, peningkatan pendapatan dan produktivitas," tegas Taufiq. "Visi terbesarnya adalah adanya kemitraan berjangka dan berkelanjutan secara langsung antara petani atau pelaku usaha dengan buyer, investor atau eksportir."
Toko Kebun Kaltim bukan sekadar inovasi, melainkan sebuah ekosistem yang dibangun untuk memberdayakan, memberi nilai tambah dan memastikan bahwa produk-produk perkebunan dari Bumi Etam mampu bersaing di panggung dunia.(*)
