“BRI memiliki kapasitas pendanaan yang kuat untuk berpartisipasi dalam proyek-proyek KPBU yang memiliki struktur pembiayaan bankable. Kami terus mengoptimalkan peran sebagai institusi keuangan yang mendukung penguatan konektivitas dan produktivitas nasional,” ujar Riko.
Ia juga mengapresiasi dukungan Kementerian PUPR serta peran PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PPI) yang memastikan struktur pembiayaan proyek berjalan secara prudent, terukur, dan sesuai prinsip tata kelola yang baik.
Menurutnya, kelengkapan struktur pendukung tersebut membuat proyek Flyover Sitinjau Lauik memiliki tingkat kelayakan pembiayaan yang solid dan potensi manfaat ekonomi yang luas bagi masyarakat.
Dorong Dampak Ekonomi dan Layanan Terintegrasi
Melalui pembiayaan sindikasi ini, BRI berharap akses transportasi di Sumatera Barat menjadi lebih aman dan efisien. Infrastruktur tersebut diyakini mampu memangkas waktu tempuh, memperlancar arus logistik, serta meningkatkan daya saing ekonomi daerah.
Selain dukungan pembiayaan, BRI juga menghadirkan layanan terintegrasi melalui BRI One Solutions untuk mendukung kebutuhan para mitra dan pelaku usaha yang terlibat dalam proyek.
Layanan tersebut meliputi pengelolaan transaksi melalui Qlola, fasilitas Bank Garansi, Supplier/Vendor Financing, hingga Employee Benefits yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan kelancaran aktivitas bisnis.
“Partisipasi BRI dalam proyek Flyover Sitinjau Lauik merupakan bukti konsistensi perseroan dalam mendukung program pembangunan pemerintah. Melalui sinergi lintas lembaga dan pemanfaatan kapasitas pendanaan yang solid, BRI terus berperan aktif menghadirkan pembangunan yang inklusif, produktif, dan berdampak nyata bagi masyarakat,” pungkas Riko.