NUNUKAN – Pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Nunukan memastikan pemasangan delapan rambu zonasi rumput laut di perairan wilayah Mamolo, Kelurahan Tanjung Harapan, Nunukan Selatan, tidak mengganggu jalur pelayaran kapal.
Itu diungkapkan Kasi Kepelabuhan dan Penunjang Keselamatan Pelayaran Dishub Nunukan, Lisman kepada media ini. Ia memastikan titik-titik rambu zonasi rumput laut tersebut sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Kaltara. Hal itu juga dipastikan dengan survei titik zonasi berdasarkan perda tersebut.
“Ya, sebelumnya ada tim khsusus seperti TNI Polri juga pihak Pemprov dan Pemkab yang sudah lakukan survei titik zonasi tersebut,” ungkap Lisman kepada pewarta harian ini.
Hasil survei pun membuktikan rambu zonasi rumput laut tersebut, benar-benar tidak mengganggu atau berada di alur pelayaran kapal maupun speedboat. Meski sebelumnya pada survei pertama, Lisman mengaku sempat terdengar ada beberapa pondasi yang telah melampaui rambu zonasi.
“Kami sudah koordinasi terkait hal tersebut. Petani rumput laut juga sudah kami bantu untuk mencari solusi atas hal tersebut. Semoga nanti tidak jadi masalah ke depannya lagi,” tambah Lisman.
Pemasangan rambu zonasi rumput laut tersebut, tentunya semata-mata untuk mengatur alur pelayaran dan pembudi daya rumput laut serta sejumlah aktivitas di laut. Meski baru dipasang 8 rambu zonasi, Lisman memastikan akan ada tambahan untuk daerah lainnya.
Pemasangan rambu zonasi rumput laut tersebut berdasarkan Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (ZWP3K) yang sudah ditetapkan menjadi Perda Nomor 4 Tahun 2018. Selain zonasi rumput laut, dalam perda tersebut juga mengatur zona alur laut, Kawasan Strategis Nasional Tertentu (KSNT), Jalur Pemanfaatan Umum (JPU) dan kawasan konservasi.
Rambu zonasi rumput laut terlebih dahulu dipasang di perairan Mamolo, lantaran daerah tersebut merupakan wilayah yang sering menjadi permasalahan. Untuk daerah Nunukan sendiri, nantinya akan ada 13 kawasan lagi yang akan dipasang rambu-rambu zonasi. (raw/zia)