MALINAU – Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang melanda Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, kini menjadi perhatian serius Bupati Wempi W. Mawa. Setelah melihat langsung penderitaan warga hingga ke pelosok, Bupati Wempi mengeluarkan peringatan keras agar tidak ada pihak yang mencoba mengambil keuntungan pribadi di atas kesulitan rakyat.
Hingga Jumat (19/12/2025), pasokan BBM memang mulai masuk secara bertahap ke wilayah perkotaan berkat diskresi atau kebijakan khusus yang diajukan Pemkab Malinau ke KSOP Tarakan. Namun, Bupati mengingatkan bahwa kondisi ini masih dalam masa pemulihan.
Pernyataan tegas Bupati Wempi muncul usai dirinya melakukan Safari Natal ke sejumlah wilayah perbatasan dan pedalaman. Ia menyaksikan sendiri bagaimana mobilitas warga lumpuh akibat tangki kendaraan dan mesin perahu yang kering.
“Saya baru saja dari Safari Natal ke beberapa wilayah. Kelangkaan ini sangat luar biasa dampaknya bagi masyarakat kita, mulai dari perkotaan, Paking, bahkan sampai Long Berang,” ungkap Wempi dengan nada prihatin, Jumat (19/12/2025).
Menurutnya, BBM adalah urat nadi di Malinau. Ketiadaan solar dan pertalite bukan sekadar menghambat kendaraan darat, tapi juga mematikan moda transportasi sungai yang menjadi tumpuan utama masyarakat pedalaman.
Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Bupati Wempi memohon empati dari seluruh elemen, mulai dari masyarakat umum hingga pengusaha penyalur BBM. Ia menekankan agar momentum hari besar ini tidak dinodai dengan praktik penimbunan atau permainan harga.
“Kami memohon kepada semua pihak, baik masyarakat, pengusaha, maupun penyalur, supaya jangan memanfaatkan situasi sulit saat ini. Kasihan saudara-saudara kita yang sangat merasakan dampaknya,” tegasnya.
Meski stok yang tiba saat ini jumlahnya masih terbatas, pemerintah daerah optimis krisis akan segera teratasi. Bupati mengajak masyarakat untuk aktif mengawasi proses pendistribusian di lapangan agar BBM yang baru masuk benar-benar sampai ke tangan mereka yang berhak.
Langkah diskresi yang diambil pemerintah daerah menjadi penyelamat bagi roda perekonomian Malinau agar tidak lumpuh total di akhir tahun. Pemkab Malinau memastikan akan terus memantau arus distribusi hingga pasokan benar-benar kembali stabil di seluruh kecamatan. (*/dip/lim)