Dan, lanjutnya, hal yang sama juga nantinya pada Agustus mendatang. Yang mana, seluruh bayi dan balita akan dilakukan timbang sebelum pemberian vitamin A. Karena memang program itu sifatnya wajib dilakukan guna mendektesi secara dini gejala gizi buruk.
“Bayi dan balita yang tidak bisa hadir ke posyandu pun harus dilakukan sweeping yaitu dengan dilakukan penimbangan dan pengukuran tinggi badan di rumahnya,’’ katanya.
dr. Bagus sapaan akrabya tentu tak ingin lepas tangan dalam menyerahkan semua kegiatan ke masing-masing posyandu. Petugas dinas kesehatan juga melakukan pemantauan pada saat pelaksanaan dan melakukan monitoring evaluasi serta melakukan validasi tentang hasil pengukuran dan penimbangan yang dilakukan kader posyandu ataupun petugas Pembina desa. Tujuannya, agar benar semua terlayani dengan baik dan benar.
“Kita tentu tetap melakukan evaluasi. Meski, sejauh ini sebenarnya sudha cukup baik dalam pelaksanaannya. Baik dari petugas dan masyarakat memiliki rasa kesadaran tinggi dalam kepedulian pencegahan gizi buruk,” ucapnya. (***/eza)