kalimantan-utara

Kawal BBM Satu Harga, Pertamina Bentuk Tim Kecil

Sabtu, 23 Februari 2019 | 10:46 WIB

TANJUNG SELOR – Menyeragamkan harga bahan bakar minyak (BBM) satu harga di wilayah terpencil, terluar dan tertinggal (3T) di Kalimantan Utara (Kaltara) akan dikawal langsung PT Pertamina.

Dikatakan Sales Executive Retail Kaltara, Andi Reza Ramadhan, pengawalan itu penting dilakukan agar tidak ada oknum yang bermain dengan BBM satu harga. Serta program BBM satu harga di Kaltara dapat berjalan dengan baik.

“Jadi dengan adanya pengawalan ini diharapkan seluruh titik BBM satu harga di Indonesia ada keserasian harga,” ungkap Andi kepada Radar Kaltara, Jumat (22/1).

Dalam mengawal BBM satu harga Pertamina tidak sendiri, karena Pertamina telah membentuk tim kecil. Dalam tim itu terdapat juga Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Program BBM satu harga yang digagas Presiden ini juga diharapkan bisa dinikmati seluruh masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau.

“Tapi dalam pengawalan BBM satu harga sebenarnya tugasnya lebih kepada BPH Migas,” ujarnya.

Bahkan dalam Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), BPH Migas bertugas sebagai pengatur kuota BBM baik subsidi ataupun premium. “Bapak Menteri (ESDM, Red) juga telah menginstruksikan agar BBM satu harga dikawal,” bebernya.

Adapun titik BBM satu harga di Kaltara sejauh ini berjumlah tujuh titik yang terbagi di beberapa wilayah di Kaltara. Tahun ini jika terealisasi jumlahnya akan bertambah menjadi 8 titik. “Insya Allah tahun ini kita akan tambah satu titik di Desa Mangkupadi, Kacamatan Tanjung Palas Timur,” bebernya.

Saat ini, Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) satu harga itu sedang dalam proses pembangunan dan prosesnya sudah mencapai 70 persen. Jika tidak ada kendala di pertenganan tahun ini sudah bisa beroperasi. “Kalau SPBU itu terealisasi maka seluruh masyarakat di Tanjung Palas Timur bisa merasakan BBM satu harga,” bebernya.

Dengan adanya BBM satu harga ini, sambung Andi, harga premium menjadi Rp 6.450 per liter. Sehingga lebih terjangkau. Khususnya masyarakat dengan perekonomian menengah ke bawah.

“Kita juga akan upayakan tahun depan menambah lagi titik BBM satu harga di Kaltara, agar jumlahnya semakin bertambah, dan masyarakat di wilayah 3T bisa menikmati BBM dengan harga yang lebih terjangkau,” pungkasnya. (*/jai/eza)

Tags

Terkini