Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPW Hanura Kaltara Effendhi Djuprianto, mengatakan tentu akan ditindaklanjuti dengan berkoalisi dengan partai lain. Mengingat, syarat untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur harus memiliki 7 kursi.
"Mengenai sosoknya, tentu kami lihat di internal partai dulu potensinya seperti apa, dan juga pastinya lewat pendaftaran yang akan kami buka nanti jika memang sudah memasuki tahapannya," jelasnya.
Menurut Effendhi kader Hanura memiliki potensi luar biasa. Maklum jika perolehannya se-Kaltara, Hanura menempatkan 5 wakilnya di kursi pimpinan DPRD, baik kabupaten/kota maupun provinsi. Nama-nama beken di internal Hanura, seperti Ingkong Ala, Hj. Asmin Laura Hafid, dan H. Udin Hianggio.
Hanura tidak ingin lagi salah menentukan sikap untuk meraih kemenangan bersama calon gubernur dan wakil gubernur yang diusung.
Wakil Ketua Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan DPD PDIP Kaltara Noorhayati Andris memilih untuk menunggu selesainya Pileg 2019. Ia mengungkap jika pembahasan tentang Pilgub masih sangat awal.
"Intinya PDIP akan mencari figur yang mempunyai kapasitas yang bagus. DPP yang akan turut menentukan, siapa sosok yang akan kami usung," katanya.
PDIP sendiri tidaklah kehabisan figur. Jika mengacu pada internal partai berlambang banteng itu, nama-nama berikut ini patut diperhitungkan. Mereka adalah Drs. Jhony Laing Impang, M.Si, Datu Yasir Arafat, Ir. Deddy Yevri Hanteru Sitorus, M.A, Rakhmat Sewa dan Norhayati Andris. (sur/lim)