kalimantan-utara

Sukses Berpolitik, Tidak Berpihak dan Pelit

Sabtu, 7 September 2019 | 10:06 WIB

Dua periode menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Nunukan memperlihatkan pengalaman politiknya begitu matang. Mantan kepala desa (kades) ini memilih jalur politik demi pemerataan pembangunan di Kaltara.

—ASRULLAH—

PENGALAMAN Marli Kamis yang merupakan politisi partai berlambang mercy tak perlu diragukan lagi. Setiap maju bertarung menjadi anggota DRPD namanya masuk daftar pemenang.

Kali ini, ia mampu meraih 2.542 suara di Daerah Pemilihan (Dapil) IV, yakni Kabupaten Nunukan pada pemilihan legislatif (pileg) 2019. Sebelum menjadi anggota DPRD Kaltara, sebelumnya ia merupakan anggota DPRD Nunukan periode 2009-2014 dan 2014-2019. 

Pria kelahiran Tang Payeh, Krayan 26 Oktober 1964 ini memilih terjun ke dunia politik sejak 2009 silam usai menjadi Kepala Desa Tang Payeh 2000-2008. Selama menjadi kades sejumlah kejadian miris dilaluinya. Ketika ada warga yang sakit dan harus mendapatkan perawatan intensif harus diterbangkan ke Kota Tarakan.

Satu-satunya akses menuju desanya yakni menggunakan pesawat. Belum lagi jika ada yang meninggal harus dibawa ke Krayan. Dari biaya menggunakan pesawat begitu besar dan menyulitkan. Untuk meringankan itu masyarakat gotong royong dan saling membantu. “Ini yang membuat tertarik dan memustuskan terjun ke politik,” kisahnya.

Selain itu, kesulitan pada dunia pendidikan untuk daerah terpencil. Sistem Ujian Nasional berbasis komputer (UNBK) yang dilaksanakan namun tidak dilengkapi fasilitas. Dari lima kecamatan di Krayan yang melaksanakan hanya satu kecamatan.

Alhasil, pelajar dari empat kecamatan harus menyambangi satu lokasi. Dan untuk sampai ke tempat tersebut setidaknya membutuhkan biaya cukup besar. “Harusnya dilengkapi dahulu sebelum dilaksanakan. Bagaimana mau mencerdaskan kehidupan bangsa kalau begini,” tegasnya.

Menjadi anggota DPRD atau wakil rakyat baginya tidak ada yang istimewa. Sebab, dengan keistimewaan yang dimiliki tentunya untuk diimplementasikan. Di mana, apa yang disamapaikan dapat dilaksanakan. Bukan sebaliknya. Hanya bisa bicara tanpa bertindak.

Kaltara memiliki lima kabupaten/kota. Dan dari setiap daerah harusnya mendata infrastuktur yang belum terkonektivitas antar daerah harus diutamakan. Karena infrastruktur jalan sangat penting. Semegah apapun dan sebagus apapun gedung jika tidak ada akses jalan masuk tidak bermanfaat.

“Jika akses jalan sudah terkoneksi antar daerah akan memberikan dampak pada yang lain. Dan dapat di dinikmati masyarakat,” jelasnya.

Ia bercerita, rahasia di balik suksesnya mendapatkan amanah masyarakat yakni tidak berpihak (antara kelompok) dan pelit. Sebab, di dunia politik baginya dua hal tersebut sangat tidak baik.

Selain itu, selama ini ia menjaga komunikasi dengan masyarakat. Bahkan, meraih ribuan suara ia mengaku tidak punya tim seperti caleg lainnya. Dikarenakan, langkah yang digunakan selama ini sudah membuktikan. Sehingga, ia tidak ingin menggunakan cara baru dengan membentuk tim.

“Yang utama itu terus berbuat baik. Saya tidak bisa mengatakan saya ini baik. Biar orang yang menilai. Selama tiga periode tidak punya tim. Karena kadang tim membuat keinginan tidak tercapai, bahkan merusak. Untuk apa mencari metode lain jika sudah ada yang berhasil. Dan yang terpenting komunikasi pada semuanya tanpa terkecuali, karena soal pemilih sama,” pungkasnya. (***/eza)

Tags

Terkini