kalimantan-utara

Kualitas Udara Baik, tapi Sekolah Kok Diliburkan?

Kamis, 19 September 2019 | 09:13 WIB

Sekolah, sambung Jamaluddin, juga tetap harus melaporkan kondisi di lapangan setiap hari. Dalam hal ini Disdikbud juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) nomor : 440/4336/Disdikbud I.2/2019. SE itu merupatak tindak lanjut dari himbauan Penjabat (Pj) Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Bulungan nomor : 443/1352/DKK-BUL/IX/2019 tanggal 13 September 2019 tentang Kewaspadaan Dampak Kabut Asap dan hasil rapat terbatas Disdikbud Bulungan pada 16 September. Salah satu poin penting di dalam SE itu yakni satuan pendidikan harus melakukan identifikasi terhadap siswa yang rentan terhadap penyakit  infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA.

"Kepada siswa yang bersangkutan dapat ditoleransi untuk diberikan tugas mandiri di rumah," bebernya.

Selain itu, satuan pendidikan yang berdampak langsung dengan kabut asap diharapkan dapat berkoordinasi dengan  Muspika setempat. Untuk  Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) atau Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) yang meliburkan sekolah harus tetap dikoordinasikan dengan pihak Disdikbud Bulungan.

"SE itu berlaku selama tiga hari terhitung sejak Selasa (17/9)," ujarnya.

 

 Jarak Padang Terbatas, Penerbangan Batal

Penerbangan maskapai Wings Air tujuan Balikpapan-Tanjung Selor terpaksa dibatalkan akibat visibility (jarak pandang) yang terbatas. Pasalnya, saat ini visibility masihberada di bawah radius  minimal sebuah penerbangan.

Kasubsi Teknik, Operasi, Keamanan dan Pelayanan Darurat Bandara Tanjung Harapan, Robby Fajar Suryanegara menjelaskan, visibility sebuahpenerbangan itu minimal 5 kilometer (km). Namun saat ini jarak padang masih berada di 1.500 meter.

“Artinya, saat ini jarak pandang masih sangat terbatas,” kata Robby kepada Radar Kaltara, Rabu (18/9).

Akibatnya, bukan hanya maskapai Wing Air saja yang batal berangkat. Maskapai Susi Air pun harus membatalkan keberangkatan. Hari ini semua penerbangan cancel (membatalkan) penerbangan.

“Harusnya hari ini (kemarin, Red) akan ada dua maskapai yang masuk. Wings Air dan Susi Air kalau maskapai Xpress Air memang tidak setiap hari beroperasi,” bebernya.

Terpisah, General Manager (GM) Perum Damri Cabang Tanjung Selor, Tri Wijono Djati mengungkapkan, kabut asap yang terjadi di wilayah Kaltara tidak terlalu berdampak pada transportasi darat. Khususnya Damri. Sebab, Damri tetap masih bisa beroperasi seperti biasanya.

“Kalau trayek Tanjung Selor-Berau, Tanjung Selor-KTT dan Malinau-Salang jumlah penumpang memang berkurang. Namun untuk trayek Tanjung Selor-Malinau justru mengalami peningkatan,” bebernya.

Biasanya, sebelum terjadi kabut asap jumlah penumpang per hari hanya sebanyak 14 penumpang. Namun sejak tiga hari terakhir jumlah penumpang mulai mengalami peningkatan.

“Tapi semua penumpang masih bisa terakomodasi dan kita juga telah menambah tiga bus untuk trayek Tanjung Selor-Malinau,” sebutnya.

Halaman:

Tags

Terkini