TARAKAN – Hujan yang mulai jarang mengguyur Tarakan, berdampak terhadap persediaan air baku di sejumlah embung. Bahkan, diakui Direktur PDAM Tirta Alam Tarakan Said Usman Assegaf, volume air di embung Binalatung, Persemaian dan Kampung Satu semakin menurun.
Karena itu, kata dia, distribusi air bersih ke warga pun berdampak. Dia mencontohkan embung di Kampung Satu. Dari kapasitas 130 liter per detik saat kondisi normal, kini hanya mampu mengalirkan air dengan tekanan 60 liter per detik.
Dengan kondisi tersebut, Usman memperkirakan hanya pelanggan yang bermukim di dataran rendah saja mendapatkan layanan air bersih secara normal. Sementara, warga yang berada di dataran tinggi, sulit teraliri dengan normal.
Meski kondisi demikian, ia menegaskan belum berencana menggilir pendistribusian air bersih. Karena air masih bisa mengaliri ke rumah-rumah warga. Pihaknya juga tetap berupaya untuk melakukan penyediaan air baku dengan melakukan tangkapan air baku di sungai-sungai.
”Kalau levelnya sudah enggak bisa lagi air mengalir, berarti sudah enggak ada. Nah, kita tangkap lagi air di sungai. Kan ada di sungai tuh masih tetap mengalir. Sungainya itu kami alirkan lagi, kami cangkul. Supaya air itu tertampung, nanti kami sedot lagi di IPA (instalasi pengolahan air),” tuturnya.
Selain itu, dia mengaku memiliki cadangan air baku yang ada di embung Bengawan, yang belum difungsikan, karena belum memiliki instalasi. Cadangan air baku di embung itu bisa membantu untuk menyuplai kebutuhan masyarakat apabila embung Persemaian mengering. (mrs/fen)