TARAKAN – Hujan deras yang mengguyur Kota Tarakan pada Rabu (3/4) dini hari, mengakibatkan tanah longsor yang terjadi di beberapa titik. Bahkan menurut salah seorang warga Kelurahan Karang Anyar, Intiana, longsor kemarin adalah yang terparah yang pernah terjadi di Tarakan.
Dari data pihak Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat, sebanyak 11 rumah warga mengalami kerusakan akibat longsor. Selain itu, longsor juga membuat sebagian badan jalan di simpang tiga Bhayangkara ambles.
Intiana yang bermukim di RT 62 Karang Anyar, menyebut dapur rumahnya mengalami rusak berat karena pergerakan tanah menjebol dinding dapurnya.
Peristiwa itu terjadi saat dirinya dan anak-anaknya tengah tertidur lelap sekira pukul 03.30 Wita. Hanya suaminya Irfan, yang memang siaga sejak hujan mengguyur dengan deras sekitar 30 menit sebelumnya.
Sebelum terjadi longsor, Irfan memang mengontrol kondisi di belakang rumahnya dan kembali masuk ke dalam rumah. Saat itulah tiba-tiba tanah dirasakan Irfan bergerak. Hingga menjebol dinding dapurnya. Suara benturan tanah dan dinding dapurnya pun terdengar keras.
Kondisi itu membuat Irfan panik dan langsung membangunkan dirinya. Sadar rumahnya terkena longsor, Intiana langsung membangunkan anak-anaknya yang tidur di ruang tamu untuk menyelamatkan diri.
“Saat dikasih bangun, tanah sudah masuk semua di dapur,” beber Intiana.
Bersyukur, Intiana dan keluarganya selamat dari terjangan longsor. Intiana sendiri belum bisa memperkirakan kerugian yang dialaminya. Namun, ia sangat mengharapkan bantuan pemerintah untuk memperbaiki rumahnya yang rusak, karena suaminya hanyalah seorang kuli bangunan.
“Semoga pemerintah ada belas kasihan kepada kami, bisa membantu kami,” harap ibu dua anak ini.
Tidak hanya di RT 62, longsor juga terjadi di beberapa lokasi di Kelurahan Karang Anyar. Informasi yang diperoleh Lurah setempat, Indrayadi, sedikitnya 11 titik yang terdampak longsor di enam RT yang ada di kelurahannya.
Kondisi kerusakan rumah, ujar dia, bervariasi. Kerusakan sedang hingga parah terjadi di RT 62 yang menimpa rumah Irfan, rumah Nordin di RT 68, serta RT 70 yang menimpa rumah Stepanus.
Belum diketahui taksiran kerugian yang dialami warga. Pihak kelurahan hingga kemarin masih melakukan pendataan.
Selain menimpa rumah warga, dampak longsor juga mengakibatkan satu korban luka atas nama Maria Pene di RT 70. Maria tertimpa tanah yang menjebol rumah Stepanus. Namun, korban sudah mendapatkan perawatan dari tim medis yang datang ke lokasi, setelah lebih dulu dievakuasi warga ke tempat aman.
“Dia (Maria) kondisinya tidur, begitu longsor dia mau lari, langsung tertimpa timbunan material longsor,” beber Indrayadi.
Selain menimpa rumah warga, longsor juga membuat simpang tiga jalan Bhayangkara di RT 60, serta satu kios milik warga, ambles. Termasuk badan jalan di tepian Bhayangkara terlihat terkikis aliran air sungai yang mengalir deras.