TANJUNG SELOR – Peningkatan badan jalan sepanjang 12 kilometer dari Tanjung Palas-Salimbatu, secara bertahap terus ditingkatkan. Termasuk oprit jembatan Desa Salimbatu, yang saat ini dalam proses pengerjaan ditargetkan Januari 2024 sudah bisa dilalui kendaraan.
Pengerjaan oprit jembatan itupun ditinjau langsung Bupati Bulungan Syarwani pada Selasa (12/12) lalu. Bupati pun memastikan pembangunan oprit jembatan terus berprogres, termasuk pengaspalan jalan sepanjang 700 meter dari Tanjung Palas menuju Salimbatu.
Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir. Tahun depan masih akan alokasikan anggaran untuk menuntaskan pembangunan jalan dan Jembatan Salimbatu. Bahkan yang masih menjadi pekerjaan rumah Pemkab Bulungan, dari bentang jalan sepanjang 12 kilometer Tanjung Palas-Salimbatu. Ada 9 kilometer yang belum tertangani.
“InsyaAllah 9 kilometer yang tersisa bisa kita tuntaskan. Yang bisa saya garansi pada masyarakat Salimbatu, untuk peningkatan akses jalan Tanjung Palas ke Salimbatu melalui APBD Bulungan 2024. Kami siapkan sekitar Rp 20 miliar,” jelasnya.
Bupati menyampaikan, perlunya dukungan masyarakat dalam proses pembangunan jalan dan Jembatan Salimbatu. “Bisa saja dalam proses pembangunan ini ada lahan masyarakat terkena, termasuk tanam tumbuhnya. Nantinya ada saling pengertian. Karena jalanan ini bukan untuk siapa-siapa. Tetapi jalan untuk kepentingan masyarakat. Jadi peran tokoh masyarakat melalui kepala desa sangat penting,” pintanya.
Secara teknis pembangunan oprit jembatan saat ini memasuki proses pengecoran beberapa ruas pilar jembatan. Sepanjang kurang lebih 15 meter, diperkirakan rampung selanjutnya proses pembesian.
Meski demikian bupati optimis, pembangunan oprit jembatan selesai Desember ini. Kemudian berlanjut proses pengaspalan, hingga penimbunan sisi kanan dan kiri oprit jembatan kurang lebih 20 meter.
“InsyaAllah Januari sudah bisa fungsional dilalui kendaraan. Namun saya belum bisa pastikan awal atau akhir Januari. Selanjutnya peningkatan badan jalan dikerjakan secara paralel. Sehingga oprit jembatan hingga fasilitas pendukung lainnya bisa rampung bersamaan,” harapnya. (uno2)