Tim gabungan yang terdiri dari Pos TNI AL Maratua Lantamal XIII Tarakan, Polsek Maratua dan Lembaga Peduli Penyu/Malipe berhasil membekuk pelaku pegeboman ikan. Pengungkapan itu dilakukan di Karang Dangalahan Kampung Balikukup, Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur pada Kamis (22/2).
Komandan Lantamal XIII Laksamana Pertama TNI Deni Herman mengatakan, pengungkapan itu dilakukan setelah tim gabungan berpatroli selama 3 hari. "Saat itu tim patroli gabungan melaksanakan patroli ke Pulau Belambangan dan Pulau Sambit," katanya.
Setelah melaksanakan patroli dan akan Kembali ke Pulau Maratua melalui jalur Pulau Balikukup, tim patroli gabungan menyinggahi kapal yang sedang beraktifitas memancing, untuk menanyakan kegiatan yang dilakukan. Dari pengakuan salah satu nelayan saat itu, di daerah tersebut terjadi pengeboman ikan.
Baca Juga: Dugaan Dana Rp 3 Miliar RSUD Disalahgunakan, Kejaksaan Nunukan Periksa Saksi dari Puluhan Perusahaan
"Tidak lama kemudian terdengar suara ledakan, sehingga tim patroli gabungan dengan sigap dan cepat menuju ke arah suara ledakan," imbuhnya.
Saat itu tim gabungan melihat satu kapal dompeng yang sedang melaksanakan aktifitas. Kemudian terlihat salah satu dari awak kapal tersebut keluar dari dalam air dengan bantuan alat kompresor. Tim gabungan pun langsung melaksanakan pemeriksaan terhadap 3 pelaku beserta kapal yang digunakan.
"Di atas kapal ditemukan beberapa alat untuk melakukan pengeboman ikan, berupa pupuk campuran bom, seu (sumbu ledak), kompresor dan botol bir kosong yang diduga digunakan untuk tempat bom ikan," tuturnya.
Akhirnya ketiga pelaku bersama barang bukti diamankan dan dibawa ke Polsek Biduk-biduk untuk langkah penanganan lebih lanjut. Dari pengungkapan tersebut, Danlantamal memerintahkan seluruh Prajurit Lantamal XIII serta jajaran agar selalu melaksanakan Patroli secara optimal dan masif, serta meningkatkan kesiapsiagaan.
"TNI Angkatan Laut harus menjaga keamanan laut dari segala bentuk pelanggaran hukum di perairan wilayah kerja Lantamal XIII Tarakan," pungkasnya. (zar/lim)